Kamis, 15 Desember 2016

Nice Homework #9 Kelas Matrikulasi IIP Jakarta Batch 2

BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN

Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.
Rumus yang kita pakai :
PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.
Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.
Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.
Mulailah dari yg sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.
Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.
Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan seperti contoh di bawah ini:

     Untuk menjawab Nice Homework #9 kali ini saya mencoba merenung sejenak menggali hasil pengamatan di lingkungan sekitar. Jujur bagi saya yang baru saja tinggal di lingkungan sekarang kurang lebih 1 tahun,  cukup membutuhkan pemikiran yang mendalam untuk menemukan ide sosial sebagai solusi bagi permasalahan masyarakat di lingkungan sekitar. Sebenarnya saya pun belum begitu mengenal secara mendalam tetangga di lingkungan sekitar dan belum mengikuti kegiatan kemasyarakatan di lingkungan sekitar karena status kependudukan saya masih di daerah. Untuk mengawali perubahan di masyarakat rasanya nyali ini masih menciut, belum begitu optimis dengan latar belakang yang saya ceritakan tadi.
      Meskipun demikian saya mencoba menggali permasalahan di lingkungan sekitar saya. Setelah merenung, optimisme saya mulai muncul karena memang untuk mengawali perubahan itu harus tahap demi tahap yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, baru masyarakat. Saya pun mencoba berjanji pada diri sendiri untuk terus memperbaiki diri saya dan berkolaborasi dengan suami untuk memperbaiki keluarga. 
       Adapaun dari hasil pengamatan saya selama ini, saya mencoba merumuskan social venture dalam tabel di bawah ini.
          Ide sosial ini sebenarnya juga merupakan impian saya sejak dulu untuk mendirikan rumah belajar yang mampu mewadahi kreativitas anak dan membantu perkembangannya sesuai usianya serta terdapat rumah bacanya untuk menumbuhkan semangat membaca anak agar merangsang rasa ingin tahu anak sehingga anak akan semangat dan terus semangat untuk belajar dan tertantang untuk mempelajari hal-hal yang baru. Melihat kondisi sekarang ini dimana minat baca masyarakat di Indonesia masih rendah sehingga saya pingin menanamkan budaya membaca ini pada anak-anak sejak dini. Impian saya ini juga saya tuliskan dalam NHW#8 yaitu 'have' untuk mencapai visi saya menjadi orang yang bermanfaat buat keluarga dan masyarakat.Semoga bersama ibu-ibu profesional di IIP ide sosial ini bisa terealisasikan.aamiin
       Untuk saat ini saya dan teman-teman saya masih berfokus untuk membuat perpustakaan di daerah pelosok dimana beberapa teman saya mengabdi disana dan kami yang tidak di daerah bertugas untuk mengumpulkan buku dari para donatur. Mungkin ibu-ibu yang mau berdonasi buku bisa melalui saya. Program ini kami namai gardu buku, untuk sementara yang baru berjalan di daerah sorong. InsyaAllah akan menyusul di daerah Jambi. Mohon doanya semoga program ini bisa terus berlangsung dan memberikan kebermanfaatan untuk mencerdaskan generasi bangsa kita tercinta ini.aamiin

Rabu, 14 Desember 2016

Resume Materi Pertemuan #9 dan Tanya Jawab Kelas Matrikulasi IIP Jakarta Batch 2

BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.
Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena
Mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?
Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
MISI SPESIFIK HIDUP KITA
Kita harus paham JALAN HIDUP kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai CARA MENUJU SUKSES.
Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan- perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.
Maka gunakan pola KAIZEN ( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.
START FROM THE EMPHATY
Inilah kuncinya.
Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
Setelah *EMPHATY* maka tambahkan *PASSION* , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali *SOLUSI* di masyarakat.
*KELUARGA tetap no 1*, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarakat.
Inilah *indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya*.
Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan *“Rasa TENTRAM”*.
Salam
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan :
- Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012
- Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty, 2010
- Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari, 2016
--------------------------------------
🎇 Sesi Tanya Jawab 🎇
1⃣ Penanya : Agustine
(T) Seringkali saya ingin melakukan sesuatu tapi menunggu sesuatu dulu. Seperti: saya ingin beternak bebek, punya kolam ikan gurami TETAPI saya harus pindah dulu ke kota kecil. Padahal saat ini blm memungkinkan. Seandainya tetap dilaksanakan di tempat tinggal saya sekarang, keinginan saya juga tidak bisa diwujudkan.
Apakah yang seperti ini dibolehkan untuk bisa menjadi bunda sukses?
(J) Nah, jika sudah terlihat kemungkinan-kemungkinan yang muncul dan bunda bisa berhitung atas kemungkinan tersebut, maka coba untuk dibuat petanya. Bisa dengan mengklasifikasikan pada prioritas masing-masing aktivitas atau melalui perencanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang
Suksesnya seorang bunda, ketika melakukan aktivitas sudah di level 'rasa TENTRAM' baik secara pribadi maupun keluarga
2⃣ Penanya : Febri
(T) Apakah seorang ibu profesional hanya boleh punya misi spesifik nya 1 saja? Bagaimana jika bisa menjadi inspirator, lalu pengajar, tekhnisi, designer?
(J) Misi spesifik adalah jalan hidup. Jika ternyata jalan hidupnya lebih dari satu, maka dirumuskan satu per satu dan temukan cara menuju suksesnya
3⃣ Penanya : Sari
(T) Ketika melihat lingkungan kita yg masih banyak pengaruh negatif, saya lebih bersikap menutup diri. Menjaga keluarga saya dari pengaruh negatif tersebut. Apa yg sebaiknya yang kita lakukan apabila berada pada situasi tersebut, menutup diri? atau justru ikut keluar mencari solusi? karena masih besar perasaan takut jika pengaruh negatif dari luar dapat masuk.
(J) Ibu profesional fokus pada solusi. Ketika tantangan yang dihadapi bisa jadi terhitung berat dan merasa belum mampu untuk menghadapinya, maka langkah awal, jadikan hal-hal tersebut sebagai pelajaran untuk diri dan keluarga. Kasusnya ada di depan mata dan kita bisa langsung mengambil pelajarannya, kemudian belajar untuk memikirkan solusinya bagi diri dan keluarga
4⃣ Penanya : Ratna
(T) Sebagai seorang ibu dan istri, kita juga adalah individu yang punya misi hidup. Untuk menjalankan misi hidup tentu saja perlu keseriusan dan step by step yang harus dijalani.
Bagaimana kalau misi hidup kita sebagai individu tidak berkaitan langsung dengan pendidikan anak, dan apabila berbenturan, bagaimana menyikapinya? Harapannya sebagai individu juga "sukses", sebagai ibu pun berhasil mendidik anak-anak.
(J) Ya, sebagai individu kita bisa tumbuh, pun sebagai istri dan ibu kita juga mampu menjalankan amanah dengan baik
Ini cita-cita kita yaa😊
Nah, misi hidup seperti apa yang berbenturan itu?
Pada intinya, apa yang kita lakukan tersebut mampu membuat kehidupan diri dan keluarga kita semakin baik, tentram dan penuh manfaat
5⃣ Penanya : Diah
(T) Yang dimaksud dengan Start From Empathy itu spt apa ya, soalnya saya merasa bukan orang yang punya strength Empathy 😁
(J) Poin ini diawali dari perubahan-perubahan dalam keluarga inti kita berdasarkan dari pemetaan misi spesifik.
Untuk langkah awal, kita mencoba melihat lingkungan sekitar :
*Apa yang terjadi di sekitar kita?*
*Pelajaran apa yang bisa kita petik?*
*Kontribusi apa yang mampu kita berikan sesuai dengan misi spesifik?*
Intinya dimulai dengan mengasah kepekaan kita melihat perkembangan lingkungan sekitar
6⃣ Penanya : Oktin
(T) Bagaimana ketika sebenarnya kita sudah dapat izin dari suami untuk berkegiatan di luar, tapi suami kadang membolehkan juga kadang di lain waktu tidak memberi izin. Jadi seperti setengah-setengah. Saya jadi tidak bisa fokus karena harus melihat-lihat situasi suami.
Bagaimana menyikapi sikap keluarga yg seperti itu, baik suami atau anak2 kelak?
(J) Ngobrol lagi dengan suami dan anak-anak ya bunda……..apa yang dipikirkan dan dirasakan, kemudian selesaikan dengan memunculkan kesepakatan-kesepakatan yang jelas
Jadi, keputusan-keputusan yang diambil nantinya, tidak meninggalkan ganjalan di hati😊
7⃣ Penanya : Oktin
(T) Mengenai Kaizen. Saya belum terlalu paham. Apakah ada contoh pola tsb?
(J) Kaizen merupakan aktivitas harian yang pada prinsipnya memiliki dasar sebagai berikut:
Berorientasi pada proses dan hasil. Berpikir secara sistematis pada seluruh proses.Tidak menyalahkan, tetapi terus belajar dari kesalahan yang terjadi di lapangan.
[Materi ini ada di Bunda Cekatan secara lengkapnya, saya ambil beberapa point penting]
Beberapa point penting dalam *proses penerapan KAIZEN* yaitu :
🍀 *Konsep 3M* (Muda, Mura, dan Muri) dalam istilah Jepang. Konsep ini dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan mengurangi atau efsiensi biaya. Muda diartikan sebagai mengurangi pemborosan, Mura diartikan sebagai mengurangi perbedaan dan Muri diartikan sebagai mengurangi ketegangan.
🍀 *Gerakkan 5S*(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) atau 5R. Seiri artinya membereskan tempat kerja. Seiton berarti menyimpan dengan teratur. Seiso berarti memelihara tempat kerja supaya tetap bersih. Seiketsu berarti kebersihan pribadi. Seiketsu berarti disiplin, dengan selalu mentaati prosedur ditempat kerja. Di Indonesia 5S diterjemahkan menjadi 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin
🍀 *Konsep PDCA dalam KAIZEN*. Setiap aktivitas usaha yang kita lakukan perlu dilakukan dengan prosedur yang benar guna mencapai tujuan yang kita harapkan. Maka PDCA (Plan, Do, Check dan Action) harus dilakukan terus menerus.
🍀 *Konsep 5W + 1H*. Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan KAIZEN adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5W + 1H ( What, Who, Why, Where, When dan How).
(Septi Peni Wulandani)

Selasa, 13 Desember 2016

Tanya Jawab NHW#8

1⃣ sari
(T) :
Bagaimana mensiasati tuntutan suami pada suatu bidang pekerjaan yang kita tidak sukai? standar seperti apa yg harus kita tentukan, apakah secukupnya atau menjadi ahlinya?
terima kasih
(J):
Untuk mensiasati tuntutan suami pada suatu bidang pekerjaan yang kita tidak sukai, bunda meninjau kembali apakah selama ini memang masuk ke ranah tidak suka atau bunda belum mempelajarinya. Jika ini sudah menjadi komitmen keluarga untuk menjalankan pekerjaan ini maka pelajari dulu tantangannya dan cari strategi agar bunda bisa menguasainya.
2⃣rita
(T):
Terkait dg elemen ke-3 utk produktivitas yaitu kita ingin memiliki apa (have), itu penjelasan dan contohnya seperti apa ya? Terima kasih.
(J):
contoh elemen ke-3 ini bisa bunda lihat pada kuadran suka dan bisa, silahkan di cek kembali daftar yang sudah dibuat, nanti akan terlihat apa yang ingin bunda miliki.
3⃣ oktiin
(T):
Saya masih meraba2 misi spesifik hidup saya bun. Terutama stlh memutuskan rehat dari aktivitas di luar rumah dan skrng full di rumah walaupun sy dan suami blm ada amanah anak. Tdnya sy pikir aktivitas sblmnya itu sdh sesuai dgn misi spesifik sy, tp sy sering merasakan energi negatif dgn lingkungan dimana sy beraktivitas dan sering merasa lelah. Apa itu bs trmsk tanda ketidakcocokan? Jadi sekarang sy memulai dr awal lg dgn belajar di IIP. Tp mmg suka khawatir gagal fokus lagi, bun. Krn msh ada sedikit amanah dr aktivitas sblmnya. Bukan trmsk hal yg sy suka dan bisa, tapi sy sdh terlanjur diberikan amanah. Dan blm bs mendelegasikan ke orang lain. Apakah ini bisa berarti bhw memang amanah ini tanda dari Allah? Apakah kita jg harus belajar utk love what we must do?
Mohon motivasinya jg ya bun 🙏🏻
(J):
Pada dasarnya misi spesifik hidup itu tidak berubah, cara menemukannya saja yang bermacam-macam dan dengan berbagai cara, tapi ketika dilihat benang merahnya ternyata apa yang sudah kita kerjakan mengarah pada misi spesifik hidup kita.
Ciri misi spesifik sudah kita sampaikan pada materi di atas, namun bunda tidak perlu sedih karena apa yang bunda lakukan sekarang akan memperkaya pengalaman bunda.
4⃣ Etty
(T):
Ini sebenernya nyambung ke NHW lalu ya
Di NHW lalu kan membuat kuadran suka, tidak suka, bisa dan tidak bisa
Di materi ini juga ada perkataan, mulai sekarang jalani apa yang kita suka dan kita bisa
Nah kalau ada pekerjaan yang kita nggak suka dan nggak bisa, padahal pekerjaan itu bermanfaat sekali bagi kita dan keluarga, gimana cara membuat itu menjadi pekerjaan yang kita sukai?
Soalnya kalo nggak suka kan jadi males ngerjainnya, padahal sebenernya pekerjaan itu bermanfaat sekali
(J):
Benar sekali mbak Etty, materi hari ini berkaitan dengan NHW yang sudah dikerjakan minggu sebelumnya. SUKA berkaitan dengan RASA. Saran saya, agar cek kembali kenapa pekerjaan yang bermanfaat sekali untuk keluarga, tapi masuk ke kuadran yang tidak suka. Lihatlah dengan cara berbeda dan segera temukan cara berbeda utk melakukan kegiatan tersebut.
5⃣ pipit
(T):
Ketika blm menemukan misi hidup sampai saat ini brrtikan disebut sbgai mid-life crisis.
Dan dikatakan pd materi diatas maka sebaiknya jalankan saja yg anda BISA dan SUKA tnpa pikir panjang.
Nah bagaimana kah jika memang kondisi lingkungan seakan memaksakan untuk kita akhirnya melakukan yang tidak kita suka. Walau akhirnya memang jadi bisa (karena keterpaksaan). Apakah jk seperti itu bisa dikatakan ia tdk akan pernah menemukan misi hidupnya??
(J):
Bunda saat ini sudah memulai perjalanan menemukan misi hidup.
Kita menyarankan pada tahap awal ini melakukan ranah BISA dan SUKA terlebih dahulu agar bunda mendapatkan pola dan tidak kehabisan energi. Kemudian bunda boleh lanjut ke ranah berikutnya.
Saya ingin mengarisbawahi: kondisi lingkungan seakan memaksakan untuk kita akhirnya melakukan yang tidak kita suka
Untuk menjawabnya bunda perlu merenungkan apakah benar lingkungan bisa memaksa bunda atau ada faktor lainnya?
Apakah bunda tidak leluasa menetapkan kuadran suka dan bisa?
Mhn diingat juga bahwa tidak suka ini adalah rasa / persepsi bunda terhadap sesuatu.
6⃣Rita Fithra Dewi:
(T):
Bagaimana mensinkronisasikan rencana2 yg sudah dibuat ketika ada "Argo bromo" yg kadang tak terduga didahulukan, sehingga sy harus ambil keputusan utk memprioritaskan satu target serta menunda target yg sudah direncanakan dgn pertimbangan2. Apakah kejadian tsb bisa ditoleransi? Mengingat target akan mudur dan mungkin akan timbul masalah.
(J):
Bunda Rita, dalam keluarga tentunya ada urutan prioritas. Apakah kejadian tidak terduga tersebut membutuhkan waktu lama dan membutuhkan banyak perhatian. Jika iya, bunda perlu menyusun ulang rencana.
Perlu diperhatikan juga:
🌺PENTING berkaitan dengan prioritas, waktu dan jam terbang
🌺GENTING berkaitan dengan kondisi dan manajemen waktu
Saya mengalami ini ketika putri kedua perlu menjalani operasi penggantian lensa mata. Ini memerlukan masa pengobatan yang lama dan butuh banyak perhatian. Dinilai genting karena jika ditunda akibatnya akan fatal. Dengan kondisi ini maka saya melakukan perubahan total.
7⃣kartini
(T):
1. Disini tertulis hindari membuat daftar yang panjang karena membuat kita "gagal fokus"
Yang ingin ditnyakan agar qta fokus, berapa point yg mesti dibuat agar qt fokus, karena biasanya banyak yang mau diraih tetapi saking banyaknya malah tdk tercapai.
2. Jika qt melakukan hal yg qt sukai & bisa artinya apakah qt sdh produktif? Bgmn dg hal yang disukai tetapi belum bisa, karena ini jg menarik bagi sy, & membuat mata berbinar2,berpa lama wkt qt fokus pada kegiatan yang qt sukai &bisa dlu?
(J):
Pada review sebelumnya kita menyarankan agar bunda memasuki ranah SUKA dan BISA terlebih dahulu, ini penting agar bunda bisa menemukan pola di sana. Jika sudah merasa " Enjoy, Easy, dan Excellent" silahkan melanjutkan ke ranah lainnya. Lama jangka waktunya bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Bunda juga bisa memutuskan sendiri berapa banyak yang bisa membuat bunda tetap fokus.
🍀SUKA - TIDAK BISA
Pertanyaannya adalah apakah ini sudah pernah dilakukan atau belum?
Apakah pernah dilakukan dan merasa BISA?
kalau ya berarti masuk kuadran SUKA dan BISA, tetapi selama ini belum produktif karena kendala manajemen waktu, kalau MAU sedikit disiplin di manajemen waktu pasti BISA produktif.
Kalau ternyata SUKA saja, dan belun pernah dilakukan sama sekali, ini sama dengan mimpi yg belum jadi kenyataan, maka masuk kategori SUKA dan TIDAK BISA, pelajari tantangannya apa.
8⃣ Icha
(T):
Gimana caranya 3 elemen yg ada (be, do, have) tidak saling bertentangan/bertabrakan?
Karena terkadang apa yang kita ingin lakukan berbeda dengan apa yang kita citakan & yang ingin kita miliki
(J):
Mulailah dengan melihat kuadran SUKA dan BISA, agar tidak ada yang bertentangan bunda bisa memulainya dari sana. NHW kita nanti akan memandu bunda dalam menjalaninya.
9⃣rahma-ummu abduh
(T):
1. apakah boleh visi-misi hidup berganti dlm kurun waktu tertentu ??
2. terkadang sy "malas" menengok visi-misi jika dlm actionx ada hal yg terjadi di luar skenario. Adakah langkah tuk mwngatasi rasa malas itu ? Atau stidakx bisa slalu move on dan smangat mengevaluasi
3.boleh minta contoh ceklist setahun idealx seorg ibu dan istri
(J):
sebenarnya secara prinsip tidak berubah bunda, hanya bermacam cara untuk mencapainya.
Bunda perlu berjuang mengatasi rasa malas ini, hanya ada dua pilihan : berubah atau kalah.
Ideal atau tidaknya bunda sebagai istri dan ibu dilihat oleh suami dan anak-anak.
Inilah yang kita dapatkan pada NHW lampau, saat kita bertanya pada suami dan anak-anak.
1⃣0⃣ mba asyirin
(T):
Sudah 2 minggu ini saya memikirkan ttg misi hidup saya dan keluarga kami, memang butuh perenungan sehingga benar2 mengerti siapa kita ini..
Selama 2 minggu ini yang ada di fikiran saya dipenuhi dgn keinginan utk ikut kegiatan yang berbentuk sosial, bertemu dgn banyak org, membantu sesama, bertemu dgn berbagai komunitas, seperti bertemu dgn iip.. rasanya ini seperti kebutuhan yg harus saya penuhi..
Apakah ini yang dinamakan saya sedang menuju misi hidup saya?? Yaitu ingin berbagi dgn org lain, ingin membagi kebahagiaan yg saya miliki bersama mereka,
Sudah sejak SMA saya menyukai hal yg bersifat sosial, kegiatan yg tdk diukur oleh materi tp berarti investasi besar bagi saya dunia dan akhirat...
Apa dgn saya ingin mngejar hal di atas dpt mengganggu tahapan dri ibu profesional yg ingin saya jalankan?? Atau bagaimana baiknya y bund?? 😊😊
Trimakasih jawabanya
(J):
Selamat untuk bunda, karena sudah memulai proses menemukan misi hidup. Jika bunda sudah mulai 'galau', maka makin cepat menemukan misi hidup.
Memetakan kuadran Suka, tidak suka, penting dan mendesak mempermudah bunda menemukan misi hidup. Sebagai ibu, perkuatlah di bunda sayang dan cekatan terlebih dahulu. Saat bunda bersungguh-sungguh di dalam, maka kelak kita akan keluar dengan kesungguhan itu. Dengan begini semuanya akan sejalan.
1⃣1⃣ reytia
(T):
Bgmn cara kita mempush diri kita utk melakukan sesuatu yang kita bisa tapi tidak suka tapi harus.
Misalnya: konsisten mengaji, mendidik anak dll
Saya merasa kesulitan sekali utk berinteraksi positif dgn anak. Sering merasa mati gaya dan tidak enjoy
(J):
Ketika kita sudah menetapkan lifetime puspose dan strategic plan, maka kita wajib memulai KOMITMEN PERUBAHAN.
Salah satunya dengan mengubah cara pandang terhadap satu tantangan. Segera temukan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu. Kita juga bisa 'belanja ide' pada teman-teman yang satu visi dengan kita, termasuk dalam hal pengasuhan anak. 

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...