Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu...
Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini. MasyaAllah...perkuliahan kali ini bagi saya sungguh rasanya nano-nano.
Awal memutuskan untuk ikut kelas ini sudah mendapatkan ijin suami, semangat belajar di kelas ini. Saat sudah mulai berjalan, karena anak sering tantrum minta nonton akhirnya saya sepakat dengan suami untuk puasa gadget. Alhasil saya harus meminimalisir pegang hp dan harus sembunyi2 saat mau lihat hp. Hal ini menjadikan saya tidak selalu bisa melihat live ibu on time. Cari2 waktu yg bisa leluasa pegang hp agak lama untuk mendengarkan live ibu.
Saat sudah mulai bergabung dalam tim, saya mulai kewalahan. Dalam hati rasanya ingin ikut aktif dalam setiap diskusi tim ataupun pertemuan tim melalui zoom. Tapi apalah daya, tetap ga bisa leluasa untuk pegang hp. Berjalannya waktu, saya merasa kurang berkontribusi di dalam tim hingga terbesit untuk tidak melanjutkan perkuliahan ini. Keinginan itu pun urung saya lanjutkan. Lanjut lagi hingga benar2 hati merasakan ga enak banget sama teman2 di tim karena merasa diri tidak memberikan kontribusi banyak terhadap tim.
Jika melihat indikator pribadi, dengan problem statement saya mengenai manajemen emosi, saya masih berusaha menerapkan habits yang harus dibangun untuk memanajemen emosi dari tim lentera ibu. Hal ini pun sangat membantu saya meskipun belum sepenuhnya saya bisa terlepas dari emosi marah. Namun untuk kerjasama dan kotribusi tim serta keaktifan di kampus, rasanya saya sangat kurang banget. Merasa belum layak untuk lulus.
Apa yang saya rasakan selama mengikuti perkuliahan bunsal ini pun saya sampaikan ke paksu dan paksu pun menyarankan agar saya menyampaikan apa adanya ke leader, terkait hasilnya bagaimana ya manut saja, karena memang kondisinya seperti ini katanya. Akhirnya saya pun menyampaikan ke leader. Tangan serasa digenggam erat dan suntikan semangat pun saya dapatkan. Akhirnya bismillah berusaha melanjutkan lagi dengan menjalankan tugas yg bisa saya lakukan. Jazakillah khoir Teh Michelle dan tim lentera ibu.
Kami bertemu di lentera ibu karena sama2 ingin menyelesaikan luka masa lalu yang terkadang membuat emosi meletup2. Dengan slogan "Nyalakan Cahaya dari Qalbu" berusaha bersama2 berdamai dengan masa lalu melalui reinstall karakter sesuai Qur'an dan sunah. Ada Teh Michelle, Teh Tita dan Teh Mishella yang senantiasa memandu kami untuk mengelola emosi.
Bersama lentera ibu, saya telah menjalankan 8 tantangan dan 7 umpan balik. Ikut meramaikan event questival kemerdekaan, kongres ibu pembaharu dan yang akan segera digelar adalah konferensi ibu pembaharu.
Kami dari tim Lentera Ibu dalam rangka Scale Up Impact, insyaAllah akan mengadakan kelas pendampingan dengan narasumber Teh Michelle, Teh Tita dan Teh Mishella. Agar kami bisa memberikan manfaat dan dampak yang lebih luas. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat disini https://youtu.be/RVfWemnDAqQ
Lalu, apa yang sudah kami lakukan selama ini, bisa dilihat disini http://bit.ly/lenteraibucontact
#materi8
#scaleupimpact
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar