Rabu, 29 Maret 2017

Games#3 Hari#7 Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang IIP

    Alhamdulillah akhirnya mendapatkan sinyal setelah tadi malam meminta bantuan suami untuk keluar ruangan mencari sinyal dan mengupload tugas kuliah bunprof hari#7 ini dan ternyata blog tidak kunjung bisa dibuka. Pagi ini nyoba buka lagi alhamdulillah blog pun bisa terbuka dan akhirnya menuliskan apa yang saya alami di hari#7 tantangan 10 hari kuliah bunsay games#3.
    Hasbunallah wa nikmal wakil nikmal maula wa nikman nasir...Alhamdulillah syukur yang memenuhi ruang dada ini akan pertolongan Allah dan kasih sayangNya yang setiap hari kita rasakan apalagi saat masa-masa 'kepasrahaan ke Allah' diuji, akan benar2 terasa nikmat Allah yang tak pernah bisa dihitung berlimpahnya. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan? Kalimat cintaNya ini senantiasa berusaha ku simpan dalam hati agar selalu bersyukur.
      Memasuki hari#7 tantangan 10 hari kuliah bunsay berkaitan dengan family project, ada project yang tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan karena ada hal lain yang kami fokusi yaitu kelahiran anak pertama kami.
      Alhamdulillah masa2 kritis sudah terlewati. Dimulai dari hari sabtu saat periksa kehamilan, dokter menyatakan tali pusat sudah semkin rapuh dan saat di ctg(rekam jatung bayi) kondisinya kurang bagus. Lalu untuk menyakinkan dokter, saya diminta untuk kembali lagi di hari senin. Senin pun kembali   di usg dan ctg. Dr hasil usg dan ctg, dokter mengatakan janin harus segera dilahirkan. Saya pun bertanya apakah bisa memungkinkan untik normal karena saya memang dari sejak awal hamil pingin sekali lahiran normal dan dari awal kehamilan pun kemungkinan utk lahiran normal sangatlah besar. Dokter pun menjelaskan akan diusahakan utk diinduksi dulu baru jika tidk memungkinkan harus secar. Dokter pun menyarankan selasa sebisa mungkin sudah harus ada tindakan.
      Akhirnya saya pulang dan berdiskusi dengan keluarga. Keluarga menyarankan untuk menunggu tanda2 lahir dari bayinya sendiri. Tapi saya dan suami mengikhtiarkan untuk mencari second opinion dari dokter lain. Akhirnya selasa kami cari dokter perempuan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain. Dari beberapa rmh sakit yang kami kunjungi dokter perempuan cuti dan akhirnya kami menemukan di klinik bersalin.
      Sore pun saya diperiksa dan ternyata pendapat dokternya sama, bayi harus segera dlahirkan malam itu juga. Karena detak jantungnya kritis. Saya smpat di oksigen 1 jam. Kami menanyakan kmgkinan normalnya berapa persen. Dokterpun bilang kalau untuk persalinan normal persentaseny kecil dan untuk amannya harus secar.
      Kembali lagi ke impian kami utk persalinan normal. Akhirnya kami memutuskan utk ke rmah sakit yg pertama periksa. Akhirnya kami daftar di IGD, di cek denyut jantungnya debay bagus akhirnya dputuskan untuk diinduksi lagi. 3x di induksi dari jam 00.30-16.00 akhirnya bukaan 1. Dr 16.00-16.30 sdh smpe 3 dan sakitnya krasa terus menerus hingga akhirnya 18.00 berbarengan kumandang maghrib, debay menyenandungkan tangisan pertamanya diiringi lantunan adzan. Air matapun tumpah ruah tak terbendung lagi saat imd.
       Alhamdulillah diberi kelancaran dan akhirnya bisa persalinan normal. Ikhtiar adalah permohonan proposal persetujuan dr Allah SWT dan ijabah adalah hak persetujuanNya. Alhamdulillah ikhtiar dan doa kami dikabulkan. Kalimat lailahailla anta subhanaka inni kuntu minadzalimin pun tak henti2nya berusaha kulantunkan dr hari sabtu smpai tadi saat mau persalinan. Berkat doa ortu, suami, keluarga, temen2, dan bunprof semua serta ijabah dariNya persalinan bisa berjalan lancar dan normal, debay dan saya alhamdulillah sehat semua.
Jazakumullahu khairan katsir atas smua doa2nya😊
       Semoga kami bisa melanjutkan family project kembali setelah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...