Hari ini entah kenapa azhima seringkali nangis. Kalau dilihat dari cuaca, cuacanya juga ga panas trus juga tidak mau jauh2 dari saya. Mungkin saya yang harus belajar lebih memahami lagi maksud tangisannya. Sehingga hari ini tadi saya fokus membuat azhima tenang sampai saya terlupa mengajaknya menabung karena ia sudah tidur.
Kebetulan esok hari saatnya azhima MPASI. Tadi saat bermain sama azhima, sembari saya bilang ke azhima 'alhamdulillah besok azhima makan. Azhima besok mau makan apa hayo?', azhima pun lantas tersenyum. Lalu kulanjutkan lagi 'azhima, kalau udah makan, makan yang lahap ya nak agar tumbuh sehat. Bisa makan itu rezeki juga dari Allah yang harus kita syukuri nak. Jadi kalau selesai makan bilangnya...alhamdulillah', azhima pun mendengarkan lalu beberapa detik kemudian nangis lagi, akhirnya ku gendong lagi.
#Hari10
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Kamis, 28 September 2017
Rabu, 27 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#9
Alhamdulillah akhirnya hari ini tempat kami mendapat jatah menikmati kesejukan air hujan setelah sekian lama mentari yang lebih mendominasi. Yeeayyy nampaknya musim hujan segera menyapa dan itu artinya azhima tidak kepanasan dan artinya lagi biang keringatnya semoga lekas sembuh jadi ga garuk2 terus.
Saat rintik air hujan mulai turun pagi tadi, ku katakan ke azhima 'alhamdulillah nak akhirnya hujan' dan ayahnya pun ikut nyambung 'alhamdulillah azhima jadi ga kepanasan ya nak'. Usai menyiapkan bekal ayah dan mengantarkan ayah berangkat kerja, azhima ku mandikan. Saat mandi ku katakan ke azhima 'alhamdulillah ya nak, hawanya sejuk. Segar ya dik', azhima pun mengayunkan tangannya ke air sampai airnya muncrat2.
Saat hujan, saatnya memahamkan ke azhima juga bahwa hujan adalah rezeki yang Allah berikan dan harus kita syukuri. Selain itu usai mandi sore, azhima pun ku ajak menabung. Ku tanya azhima 'azhima hari ini sudah menabung belum hayo?, yuk nabung dulu yuk dik'. Lalu saya pun bergegas ke kamar dan mengambil uang di dompet. Ku serahkam uang itu ke azhima dan memintanya untuk memasukkan ke kotak. Azhima pun mengambil uang yang kusodorkan dan memasukkannya ke kotak tabungan.
#Hari9
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Saat rintik air hujan mulai turun pagi tadi, ku katakan ke azhima 'alhamdulillah nak akhirnya hujan' dan ayahnya pun ikut nyambung 'alhamdulillah azhima jadi ga kepanasan ya nak'. Usai menyiapkan bekal ayah dan mengantarkan ayah berangkat kerja, azhima ku mandikan. Saat mandi ku katakan ke azhima 'alhamdulillah ya nak, hawanya sejuk. Segar ya dik', azhima pun mengayunkan tangannya ke air sampai airnya muncrat2.
Saat hujan, saatnya memahamkan ke azhima juga bahwa hujan adalah rezeki yang Allah berikan dan harus kita syukuri. Selain itu usai mandi sore, azhima pun ku ajak menabung. Ku tanya azhima 'azhima hari ini sudah menabung belum hayo?, yuk nabung dulu yuk dik'. Lalu saya pun bergegas ke kamar dan mengambil uang di dompet. Ku serahkam uang itu ke azhima dan memintanya untuk memasukkan ke kotak. Azhima pun mengambil uang yang kusodorkan dan memasukkannya ke kotak tabungan.
#Hari9
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Selasa, 26 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#8
Hari ini di grup utama IIP Jakarta ada sesi sharing yang berkaitan dengan anak. Kisah yang dibagikan oleh bunprof luar biasa menggetarkan jiwa dan bikin diri ini termenung betapa sering lalainya diri ini mensyukuri nikmat Allah yang luar biasa, salah satunya berupa anak2 yang sehat. Usai membaca kisah yang dibagikan bunprof tadi, seharian ini rasanya pingin meluk azhima terus.
Setelah bangun dari tidur siang, saya pun menemaninya bereksplorasi. Saking asyiknya bermain dengan azhima, saya terlupa belum menabung bersama azhima. Akhirnya saat ia bangun tidur habis maghrib tadi, usai nenen langsung ku ajak azhima mengambil uang di dompet untuk dimasukkan ke dalam kotak tabungan. 'Azhima hari ini belum nabung ya nak? Yuk kita nabung dulu yuk nak?', ajakku.
Usai menabung, saya pun bergegas menuju kasur lagi, untuk menidurkan azhima. Karena belum tidur lagi, azhima bersama ayahnya dan saya sholat isya. Habis sholat isya, ku tengok azhima ternyata sudah tidur di pelukan ayahnya. Sehat terus ya nak😘
#Hari8
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Setelah bangun dari tidur siang, saya pun menemaninya bereksplorasi. Saking asyiknya bermain dengan azhima, saya terlupa belum menabung bersama azhima. Akhirnya saat ia bangun tidur habis maghrib tadi, usai nenen langsung ku ajak azhima mengambil uang di dompet untuk dimasukkan ke dalam kotak tabungan. 'Azhima hari ini belum nabung ya nak? Yuk kita nabung dulu yuk nak?', ajakku.
Usai menabung, saya pun bergegas menuju kasur lagi, untuk menidurkan azhima. Karena belum tidur lagi, azhima bersama ayahnya dan saya sholat isya. Habis sholat isya, ku tengok azhima ternyata sudah tidur di pelukan ayahnya. Sehat terus ya nak😘
#Hari8
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Senin, 25 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#7
Di hari ke-7 ini, saya mulai mengajak azhima untuk menabung. Sore tadi saat menunggu ayah pulang, saya bilang ke azhima, 'nabung yuk dik buat nanti beli buku untuk azhima'. Saya pun mengeluarkan uang dari dompet untuk dimasukkan ke kotak. 'Ini dik uangnya, yuk masukkan ke kotak yuk?', saya memberikan uangnya ke azhima. Hehe..karna azhima lagi senang2nya memasukkan apa yang dipegang ke mulutnya, uangnya pun dipegang lalu mau dimakan😁. Ku arahkanlah tangannya ke kotak. Akhirnya uangnya masuk kotak juga.
Usai menabung, ku bilang ke azhima 'dik, bunda pingin beli buku untukmu, kita nabung ya biar bisa beli buku'. Azhima yang saat itu ku ajak duduk pun 'mberot' pingin mengajak berdiri.
#Hari7
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Usai menabung, ku bilang ke azhima 'dik, bunda pingin beli buku untukmu, kita nabung ya biar bisa beli buku'. Azhima yang saat itu ku ajak duduk pun 'mberot' pingin mengajak berdiri.
#Hari7
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Minggu, 24 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#6
Di hari ke-6 ini, saya kembali mengenalkan uang ke azhima. Terlihat berat mengenalkan uang kepada anak seusia azhima, tetapi saya yakin meski hari ini belum bisa dipahami, memori otaknya bisa merekamnya.
Sore tadi saat ayahnya mau nyuci motor, ayah mengeluarkan beberapa lembar uang 2000-an dari dompetnya.
'Uang 2000-an mau bunda? tanya ayah,
Saya pun menyahut 'ya mau lah yah. Bunda mah uang berapapun mau asal bisa buat belanja'.
Lalu sama ayah di taruh di meja dan ayah pun bergegas keluar.
Usai menemani azhima yang lagi senang-senangnya tengkurap, saya pun mengambil beberapa lembar uang 2000-an yang ada di meja untuk dimasukkan ke dompet belanja. Saat itu azhima sedang ada dipangkuan saya. Azhima pun berusaha mengambil lembaran uang itu. Lalu saya pun menata satu per satu uang itu sambil berkata ke azhima, 'dek, ini namanya uang. Uang itu salah satu rezeki dari Allah. Nah dengan uang ini kita bisa pakai belanja'. Azhima pun berusaha merebut uang yang saya pegang untuk diremas-remas dimasukkan ke mulutnya.
#Hari6
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Sore tadi saat ayahnya mau nyuci motor, ayah mengeluarkan beberapa lembar uang 2000-an dari dompetnya.
'Uang 2000-an mau bunda? tanya ayah,
Saya pun menyahut 'ya mau lah yah. Bunda mah uang berapapun mau asal bisa buat belanja'.
Lalu sama ayah di taruh di meja dan ayah pun bergegas keluar.
Usai menemani azhima yang lagi senang-senangnya tengkurap, saya pun mengambil beberapa lembar uang 2000-an yang ada di meja untuk dimasukkan ke dompet belanja. Saat itu azhima sedang ada dipangkuan saya. Azhima pun berusaha mengambil lembaran uang itu. Lalu saya pun menata satu per satu uang itu sambil berkata ke azhima, 'dek, ini namanya uang. Uang itu salah satu rezeki dari Allah. Nah dengan uang ini kita bisa pakai belanja'. Azhima pun berusaha merebut uang yang saya pegang untuk diremas-remas dimasukkan ke mulutnya.
#Hari6
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Sabtu, 23 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#5
Temanya hari ini bagi azhima adalah sabtu bersama ayah..hehe. Kok bersama ayah, lha emaknya kemana?...emaknya menyibukkan diri beberes dan berkutat di dapur. Karena sudah 5 hari lebih sering sama emaknya jadi gantian kalau weekend ayahnya yang lebih sering menemaninya.
Saat tadi saya sedang sholat, ayahnya mengajak azhima ke halaman belakang. Kebetulan di samping rumah ada pohon jambu air yang cukup rindang, walhasil kami ikut kebagian sejuknya dan tak lupa dedaunan serta buah yang menjatuhkan diri sebelum dipetik oleh tuannya karena tak kuasa menahan hempasan angin kehidupan...uupsss...terkena angin maksudnya.
Usai sholat saya pun menyambangi mereka. Kami pun larut dalam buaian semilir angin sepoi2 yang cukup menyamarkan teriknya sang surya. Kami bercanda tawa bersama. Saat ayah kepingin merebus singkong sendiri, gantian saya mengajak azhima.
Sambil mengelus-elus kepala azhima yang sedari tadi digaruk-garuk karena gatal biang keringat, saya pun mengajak ngobrol azhima. 'Dek, anginnya semilir yak bikin sejuk di badan. Angin itu rezeki yang diberikan oleh Allah juga lho dik yang harus kita syukuri'. Azhima pun beberapa kali mengamati dedaunan pohon jambu yang bergerak diterpa angin.
Nah jadi di hari kelima ini stimulasi cerdas finansial yang saya berikan ke azhima kembali berkaitan tentang rezeki.
#Hari5
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Saat tadi saya sedang sholat, ayahnya mengajak azhima ke halaman belakang. Kebetulan di samping rumah ada pohon jambu air yang cukup rindang, walhasil kami ikut kebagian sejuknya dan tak lupa dedaunan serta buah yang menjatuhkan diri sebelum dipetik oleh tuannya karena tak kuasa menahan hempasan angin kehidupan...uupsss...terkena angin maksudnya.
Usai sholat saya pun menyambangi mereka. Kami pun larut dalam buaian semilir angin sepoi2 yang cukup menyamarkan teriknya sang surya. Kami bercanda tawa bersama. Saat ayah kepingin merebus singkong sendiri, gantian saya mengajak azhima.
Sambil mengelus-elus kepala azhima yang sedari tadi digaruk-garuk karena gatal biang keringat, saya pun mengajak ngobrol azhima. 'Dek, anginnya semilir yak bikin sejuk di badan. Angin itu rezeki yang diberikan oleh Allah juga lho dik yang harus kita syukuri'. Azhima pun beberapa kali mengamati dedaunan pohon jambu yang bergerak diterpa angin.
Nah jadi di hari kelima ini stimulasi cerdas finansial yang saya berikan ke azhima kembali berkaitan tentang rezeki.
#Hari5
#Tantangan10Hari
#Level8
#KelasBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Jumat, 22 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#4
Hampir setiap hari, azhima bangun paling awal saat emak dan ayahnya masih berat membuka mata alias masih kepingin tidur. Jadilah saat waktunya belanja untuk masak sarapan buat bekal ayahnya, azhima pun ku gendong, ku ajak belanja. Karena ayahnya terkadang udah sibuk sendiri nyiapin alat tempurnya saat mau bekerja jadi azhima pun nemplok sama emaknya.
Saat berbelanja, saya selalu bawa dompet kecil. Azhima pun biasanya mainin dompet ini. Saat milih sayuran tak lupa juga meminta pendapatnya 'beli sayur apa ya azhima?', meskipun ia belum tahu...hehe..emaknya yang iseng nanya. Ia pun ikutan pegang apa yang ku ambil. Nah usai memilih sayuran yang mau dibeli, tibalah giliran membayar. Sambil menunggu giliran, saya pun menyiapkan uang untuk membayar. Lalu ku bilang ke azhima 'dek, pinjam dompetnya ya. Bunda mau ngambil uang untuk bayar belanjaan', perlahan ia melepaskan dompet yang ia genggam dari tadi.
Saat berjalan menuju rumah, saya ajak azhima ngobrol. 'Azhima tadi saat bunda beli sayuran, bayarnya pakai uang. Uang itu salah satu bentuk rezeki dari Allah juga lho azhima. Saat mendapatkan uang, kita harus bersyukur azhima. Kalau bersyukur bilang apa azhima? Alhamdu...lillah, begitu jelasku'. Azhima pun merespon dengan melihatku saat bilang hamdallah.
Ya, meskipun azhima belum bisa memahami dengan sempurna, berharap apa yang saya ucapkan terekam dalam memorinya. Begitulah stimulasi di hari ke-4 ini yaitu mengenalkan uang sebagai bagian dari rezeki.
#Hari4
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Saat berbelanja, saya selalu bawa dompet kecil. Azhima pun biasanya mainin dompet ini. Saat milih sayuran tak lupa juga meminta pendapatnya 'beli sayur apa ya azhima?', meskipun ia belum tahu...hehe..emaknya yang iseng nanya. Ia pun ikutan pegang apa yang ku ambil. Nah usai memilih sayuran yang mau dibeli, tibalah giliran membayar. Sambil menunggu giliran, saya pun menyiapkan uang untuk membayar. Lalu ku bilang ke azhima 'dek, pinjam dompetnya ya. Bunda mau ngambil uang untuk bayar belanjaan', perlahan ia melepaskan dompet yang ia genggam dari tadi.
Saat berjalan menuju rumah, saya ajak azhima ngobrol. 'Azhima tadi saat bunda beli sayuran, bayarnya pakai uang. Uang itu salah satu bentuk rezeki dari Allah juga lho azhima. Saat mendapatkan uang, kita harus bersyukur azhima. Kalau bersyukur bilang apa azhima? Alhamdu...lillah, begitu jelasku'. Azhima pun merespon dengan melihatku saat bilang hamdallah.
Ya, meskipun azhima belum bisa memahami dengan sempurna, berharap apa yang saya ucapkan terekam dalam memorinya. Begitulah stimulasi di hari ke-4 ini yaitu mengenalkan uang sebagai bagian dari rezeki.
#Hari4
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Kamis, 21 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#3
Stimulasi yang saya lakukan di hari ke-3 ini masih tentang memahamkan bahwa rezeki itu berasal dari Allah dan harus kita syukuri.
Nah saat tadi sore azhima ngASI, di tengah ngASI tetiba putingnya langsung di lepas jadilah tumpah-tumpah ASInya. Lalu saya bujuk dia untuk minum lagi dan mengajak bicara azhima. 'Azhima, ASI itu rezeki dari Allah. Alhamdulillah ASinya bunda banyak jadi azhima bisa minum ASI sepuasnya. Kita harus mensyukurinya. Jadi kalau azhima lagi nenen, diselesaikan dulu yak biar ASInya tidak tumpah kemana-mana?'. Sampai akhirnya azhima selesai ngASI lalu ku bilang ke azhima, 'sampun nak? Kalau sudah bilangnya apa nak? Alhamdulillah (sambil menatap azhima)'. Azhima pun meresponnya dengan senyum.
#Hari3
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Nah saat tadi sore azhima ngASI, di tengah ngASI tetiba putingnya langsung di lepas jadilah tumpah-tumpah ASInya. Lalu saya bujuk dia untuk minum lagi dan mengajak bicara azhima. 'Azhima, ASI itu rezeki dari Allah. Alhamdulillah ASinya bunda banyak jadi azhima bisa minum ASI sepuasnya. Kita harus mensyukurinya. Jadi kalau azhima lagi nenen, diselesaikan dulu yak biar ASInya tidak tumpah kemana-mana?'. Sampai akhirnya azhima selesai ngASI lalu ku bilang ke azhima, 'sampun nak? Kalau sudah bilangnya apa nak? Alhamdulillah (sambil menatap azhima)'. Azhima pun meresponnya dengan senyum.
#Hari3
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Rabu, 20 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#2
Di hari ke-2 dalam menjalani tantangan 10 hari, stimulasi yang saya lakukan masih pada tahap memahamkan tentang rezeki dan asal rezeki. Rezeki yang hanya tidak melulu berupa uang.
Seperti biasanya, usai azhima tidur habis mandi, dia pun bermain-main untuk mengeksplorasi kemampuannya. Saat ini dia sedang antusias tengkurap. Di sela-sela ia tengkurap, ia terkadang masih suka memainkan jari-jarinya dengan memasukkannya ke mulut. Saat tadi ia memandangi jari-jari tangannya dan biasanya habis dipandangi, tangannya dimasukkan ke mulut, lalu saya meresponnya dengan bertanya 'azhima lagi ngapain? Ngliatin jari tangannya ya? Hayoo dihitung ada berapa jari tangannya?' 'Sembari ku pegang jarinya lalu mulai ku ajak berhitung. 'Satu, dua, tiga, empat, lima..alhamdulillah jarinya lengkap ya azhima' lanjutku. Jari yang lengkap itu juga rezeki dari Allah azhima, jadi harus kita syukuri dengan menggunakan sebaik-baiknya untuk kebaikan. Azhima pun mendengarkan sambil masih asyik memainkan jari tangannya. Lalu saya pun mengecup keningnya.
#Hari2
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RezekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Seperti biasanya, usai azhima tidur habis mandi, dia pun bermain-main untuk mengeksplorasi kemampuannya. Saat ini dia sedang antusias tengkurap. Di sela-sela ia tengkurap, ia terkadang masih suka memainkan jari-jarinya dengan memasukkannya ke mulut. Saat tadi ia memandangi jari-jari tangannya dan biasanya habis dipandangi, tangannya dimasukkan ke mulut, lalu saya meresponnya dengan bertanya 'azhima lagi ngapain? Ngliatin jari tangannya ya? Hayoo dihitung ada berapa jari tangannya?' 'Sembari ku pegang jarinya lalu mulai ku ajak berhitung. 'Satu, dua, tiga, empat, lima..alhamdulillah jarinya lengkap ya azhima' lanjutku. Jari yang lengkap itu juga rezeki dari Allah azhima, jadi harus kita syukuri dengan menggunakan sebaik-baiknya untuk kebaikan. Azhima pun mendengarkan sambil masih asyik memainkan jari tangannya. Lalu saya pun mengecup keningnya.
#Hari2
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RezekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Selasa, 19 September 2017
Menstimulasi Anak Cerdas Finansial Part#1
Pada level 8 kelas bunda sayang IIP, materi yang sedang diajarkan adalah mendidik anak cerdas finansial sejak dini. Cerdas finansial diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mendapatkan dan mengelola keuangan. Uang, banyak orang memaknai bahwa rezeki itu adalah uang. Di dalam pembelajaran Institut Ibu Profesional, uang merupakan sebagian dari rezeki. Masih banyak rezeki lain selain uang yang harus kita syukuri juga, misalnya kesehatan, tetangga yang baik, anak yang shalih dan sebagainya. Bersyukur adalah hal yang harus dilakukan saat kita menerima rezeki apapun dari Allah, termasuk uang. Mengelola uang dengan sebaiknya merupakan salah satu bentuk kebersyukuran dan rasa bertanggungjawab atas rezeki yang telah Allah amanahkan kepada kita.
Nah, seringkali kita jumpai banyak yang belum maksimal dalam mengelola uang sehingga yang terjadi besar pasak dari pada tiang. Oleh karenanya mendidik anak cerdas finansial sejak dini sangatlah penting agar saat mereka tumbuh dewasa nanti mereka bisa mengelola keuangan dengan baik.
Langkah awal yang saya lakukan untuk menstimulasi anak saya yang berusia 5 bulan agar memiliki kecerdasan finansial adalah dengan memahamkan konsep rezeki. Mungkin anak belum bisa memahami sepenuhnya tetapi saya yakin, apa yang saya katakan akan terekam di memorinya.
Di usianya saat ini yang sebentar lagi MPASI, memang ia terlihat selalu tertarik ketika melihat orang makan. Tangannya terlihat ingin meraih apa yang saya pegang. Mulutnya pun terlihat siap menerima suapan. Seperti hari ini tadi, saat saya makan siang dan dia berbaring di dekat saya, ia terlihat mengamati saya yang sedang makan. Lalu saya pun menyapanya dan menatapnya sembari bilang 'nak, bunda sedang makan. Azhima bentar lagi juga makan. 10 hari lagii nak. Nanti kalau sudah makan, makan yang lahap ya nak. Entah itu sayur, buah, daging, di makan semua ya nak ya biar sehat. Makanan itu salah satu rezeki dari Allah nak, jadi saat kita sedang makan, kita harus menghabiskan makanan yang sudah kita ambil agar tidak sia-sia', azhima pun menatap saya dan beberapa kali tersenyum saat saya menjelaskan. Lalu ku lanjutkan lagi 'jadi, saat kita mendapatkan rezeki apapun kita harus bersyukur dengan mengucap alhamdulillah. Usai makan pun kita harus mengucap apa nak? Alhamdulillah. Itu sebagai umgkapan syukur kita". Saat ku tanya lalu ku bilang alhamdulillah, ia merespon dengan tawa.
#KuliahBunSayIIP
#Hari1
#Tantangan10Hari
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Nah, seringkali kita jumpai banyak yang belum maksimal dalam mengelola uang sehingga yang terjadi besar pasak dari pada tiang. Oleh karenanya mendidik anak cerdas finansial sejak dini sangatlah penting agar saat mereka tumbuh dewasa nanti mereka bisa mengelola keuangan dengan baik.
Langkah awal yang saya lakukan untuk menstimulasi anak saya yang berusia 5 bulan agar memiliki kecerdasan finansial adalah dengan memahamkan konsep rezeki. Mungkin anak belum bisa memahami sepenuhnya tetapi saya yakin, apa yang saya katakan akan terekam di memorinya.
Di usianya saat ini yang sebentar lagi MPASI, memang ia terlihat selalu tertarik ketika melihat orang makan. Tangannya terlihat ingin meraih apa yang saya pegang. Mulutnya pun terlihat siap menerima suapan. Seperti hari ini tadi, saat saya makan siang dan dia berbaring di dekat saya, ia terlihat mengamati saya yang sedang makan. Lalu saya pun menyapanya dan menatapnya sembari bilang 'nak, bunda sedang makan. Azhima bentar lagi juga makan. 10 hari lagii nak. Nanti kalau sudah makan, makan yang lahap ya nak. Entah itu sayur, buah, daging, di makan semua ya nak ya biar sehat. Makanan itu salah satu rezeki dari Allah nak, jadi saat kita sedang makan, kita harus menghabiskan makanan yang sudah kita ambil agar tidak sia-sia', azhima pun menatap saya dan beberapa kali tersenyum saat saya menjelaskan. Lalu ku lanjutkan lagi 'jadi, saat kita mendapatkan rezeki apapun kita harus bersyukur dengan mengucap alhamdulillah. Usai makan pun kita harus mengucap apa nak? Alhamdulillah. Itu sebagai umgkapan syukur kita". Saat ku tanya lalu ku bilang alhamdulillah, ia merespon dengan tawa.
#KuliahBunSayIIP
#Hari1
#Tantangan10Hari
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Materi 8 Kelas Bunda Sayang IIP: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini
*_Apa itu Cerdas Finansial?_*
Menurut para ahli cerdas finansial adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan mengelola keuangan.
Apabila disesuaikan dengan konsep di Ibu Profesional bahwa uang adalah bagian kecil dari rejeki, sehingga dengan belajar mengelola uang artinya kita belajar bertanggungjawab terhadap bagian rejeki yang kita dapatkan di dalam kehidupan ini.
*_Apa pentingnya cerdas finansial ini bagi anak-anak?_*
Di dalam Ibu Profesional kita memahami satu prinsip dasar dalam hal rejeki yaitu,
_Rejeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari_
Ketika anak sudah paham konsep dirinya, maka kita perlu menstimulus kecerdasan finansialnya agar :
_Kemuliaan Anak Meningkat_
dengan cara :
a. Anak paham konsep harta, bagaimana memperolehnya dan memanfaatkannya sesuai dengan kewajiban agama atas harta tersebut.
b. Anak bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan sendiri.
c. Anak terbiasa merencanakan (membuat budget) berdasarkan skala prioritas.
d. Anak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
e. Anak memiliki rasa percaya diri dengan pilihan "gaya hidup" sesuai dengan fitrahnya, tidak terpengaruh dengan gaya hidup orang lain.
f. Anak paham dan punya pilihan hidup untuk menjadi employee, self employee, bussiness owner atau investor.
_Bagaimana Cara Menstimulus Cerdas Finansial pada Anak_?"
1.Anak-anak perlu dipahamkan terlebih dahulu bahwa rejeki itu datang dari Sang Maha Pemberi Rejeki, sangat luas dan banyak, uang/gaji orangtua itu hanya sebagian kecil dari rejeki.
Sehingga jangan batasi mimpi anak, dengan kadar rejeki orangtuanya saat ini.
_Karena sejatinya Anak-anak adalah milik Dia Yang Maha Kaya, bukan milik kita_
Sehingga kalau akan minta sesuatu yang diperlukan anak, mimpi sesuatu, mintalah ke Dia Yang Maha Kaya, bukan ke manusia, meski itu orangtuanya.
2. Ajak anak berdialog tentang arti KEBUTUHAN dan KEINGINAN
Kebutuhan adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda
Keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda.
Bantu anak-anak membuat skala prioritas kebutuhan hidupnya berdasarkan dua hal tersebut di atas.
3. Setelah paham dengan prioritas kebutuhan hidupnya, maka latih anak untuk membuat "mini budget", sebagai bentuk latihan merencanakan berdasarkan skala prioriitas
Mini budget ini bisa dibuat 3 harian, 1 minggu atau 1 bulan bergantung pada kemampuan dan usia anak.
Dengan adanya mini budget ini anak akan berkomitmen untuk mematuhi apa yang sudah disepakati, kemudian bertanggung jawab menerima konsekuensi apapun atas kesepakatan yang sudah dibuatnya
4. Anak dilatih mengelola pendapatan berdasarkan ketentuan yang diyakini oleh keluarga kita.
Contoh : Apabila mini budget sudah disetujui oleh orangtua, dana sudah keluar, anak-anak akan belajar memakai ketentuan yang sudah disepakati keluarga misal kita ambil contoh sbb:
Hak Allah : 2,5 - 10% pendapatan
Hak orang lain : max 30% pendapatan
Hak masa depan : min 20% pendapatan
Hak diri sendiri : 40-60% pendapatan
5. Lakukan apresiasi setiap anak menceritakan bagaimana dia menjalankan mini budget sesuai kesepakatan.
Latih lagi anak-anak untuk membuat mini budget berikutnya dengan lebih baik.
Prinsipnya adalah : Latih - percayai-jalani-supervisi-latih lagi.
Ingat sekali lagi prinsip di Ibu Profesional
_for things to CHANGE, I MUST CHANGE FIRST_
Apabila kita menginginkan perubahan maka mulailah dari diri kita terlebih dahulu.
Maka sejatinya materi ini adalah proses kita sebagai orangtua agar cerdas finansial dengan cara _learning by teaching_ belajar mengajar bersama anak-anak. Jadi yang utama harus belajar tentang cerdas finansial ini adalah kita, orangtuanya, kemudian pandu kecerdasan finansial anak-anak kita sesuai tahapan umurnya.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/
📚Sumber bacaan
_Ahmad Gozali, Cashflow for muslim, 2016_
_Septi Peni Wulandani, Mendidik Anak Cerdas Finansial, bunda sayang, 2015_
_Eko P Pratomo, Cerdas Finansial, artikel Kontan, 2015_
Langganan:
Postingan (Atom)
Scale Up Impact
Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...
-
Kumerayu pada Allah yang tahu isi hatiku dimalam hening aku selalu mengadu Tunjukan padaku… Kuaktifkan radarku mencari sosok yang di...
-
PUBERTY By Rima dan Ani Bismillahirohmanirrohim. Assallamualaikum teman-teman Malam ini saya dan mba Ani akan bertugas presentasi 😊 ...
-
Tak terasa sudah masuk pekan ke 7 di kelas ulat-ulat. Setelah berkelana mencari keluarga dan teman di camping ground untuk mencari "mak...