Saat melihat namaku dan mulai menghitung perolehan badge, alhamdulillah sesuai dengan perhitungan saya dan saya bisa melanjutkan ke cawu 3. Bahagia? Tentu bahagia, apalagi suami saat itu juga mengikuti pengumumannya. Ia malah memiliki target agar aku lulus sesuai waktunya, tidak mengulang. Tetapi bahagia itu sedikit demi sedikit beralih ke rasa sedih karena melihat nama teman yang lain ada beberapa yang tidak bisa bersama dalam satu kelas. Perkuliahan ini memang menempa komitmen dan konsistensi kita agar lebih kuat sesuai dengan apa yang kita impikan saat memasuki perkuliahan ini.
Selain kejutan kelulusan yang bikin hati jadi campur aduk aduhai rasanya, kejutan yang selanjutnya adalah kedatangan fasil baru di cawu 3. Tentunya dengan fasil baru akan ikut mewarnai lembaran baru. Di kelas saya salah satu fasilnya saat ini berdomisili di Jepang sehingga kami jadi lebih tahu saat diskusi tentang pendidikan di Jepang.
Tak berhenti hanya disitu, kejutan selanjutnya adalah sistem penyampaian materi dan diskusi di cawu 3 ini benar-benar kereeenn. Kami sebagai murid secara tidak langsung terdorong untuk lebih aktif dan berpikir kritis. Oh...IIP benar-benar institut yang luar biasa bagiku. Semuanya dilakukan secara profesional dan terstrustur.
Cawu 3 ini diawali dengan materi tentang kreativitas anak. Apa itu kreativitas? Kreativitas adalah cara pandang yang out of the box, yang tidak dilakukan kebanyakan orang. Seperti contoh pada gambar ini, jika dilihat sekilas hanya seperti kepingan puzzle tetapi jika fokus ke yang warna putih, kita akan mendapati tulisan LIFT.
Jadi ada beberapa sudut pandang dalam memaknai sesuatu. Sama halnya saat membersamai anak, kita memerlukan beberapa sudut pandang kreatif untuk melihat sebuah skill anak-anak.
Ya, kita harus berpikir kreatif diluar apa yang biasa umum dilakukan. Contohnya saat disajikan tulisan seperti di bawah ini. Ketika ditanya apa tulisan lengkap dari potongan huruf ini? Maka pada umumnya akan didapati jawaban BE CREATIVE tetapi jika memakai sudut pandang kreatif, maka akan didapati jawaban huruf-huruf PF GPFATJVF seperti nampak pada gambar dibawah ini.
Seringkali jika berkaitan dengan kreativitas anak, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana cara menumbuhkan kreativitas pada anak?. Ternyata pertanyaan ini salah karena anak-anak terlahir dengan membawa jiwa kreativitas. Pablo Picasso mengatakan bahwa 'All children are born artist'. Mengapa anak dikatakan sudah memiliki kreativitas sejak lahir? Jika kita mengamati anak-anak kita, kita akan melihat bahwa :
π rasa ingin tahu anak itu sangat besar
π tidak mengenal kata tidak mungkin
π tidak takut salah
Nah ketiga hal itulah merupakan beberapa indikasi bahwa anak itu kreatif.
Lalu bagaimana dengan anak yang semakin tumbuh dewasa tapi kreativitasnya semakin hilang? Nah ternyata tanpa kita sadari, orang tua juga berpotensi mematikan kreativitas pada anak. Loh kenapa bisa?
π tanpa disadari orang tua seringkali protektif
Niat hati ingin menjaga anaknya tetapi terkadang protektifnya kebangetan sehingga bisa mematikan kreativitas anak.
π mengirim anak sekolah
Loh berarti tidak perlu disekolahkan dong? Berarti harus homeschooling? Nah home schooling ataupun sekolah formal adalah pilihan masing-masing keluarga disesuaikan dengan visi dan misi keluarga. Kenapa sekolah formal bisa mematikan kreativitas anak? Masalah terbesar sekolah adalah sistemnya. Seperti yang kita lihat dan kita alami pula, pendidikan sekolah di Indonesia masih mengacu pada nilai dan semua murid harus mempelajari hal yang sama. Meskipun sebenarnya juga ada ekstrakulikuler yang bisa mewadahi kreativitas anak. Tetapi yang terlihat akhir-akhir ini, anak sudah kelelahan dengan tugas-tugas sekolah sehingga mengurangi ketertarikan untuk ikut ekstrakulikuler.
Sebenarnya tidak semua sekolah seperti itu, seperti di Jakarta misalnya ada sekolah yang menerapkan metode sentra dalam pengajarannya. Nah hal ini juga bisa membantu mengasah kreativitas anak. Sekali lagi kembali ke masing-masing keluarga. Harus lebih peka saat menentukan pendidikan untuk anaknya.
"Education is whatever remains after one has forgotten everything he learned in school" _Albert Einsten_Jika demikian, apa yang bisa dilakukan oleh orang tua agar tetap bisa menjaga dan mengembangkan kreativitas anaknya?
π lebih banyak memberikan dorongan
"Anak-anak lebih membutuhkan kehadiran orang tua ketimbang hadiah" _Jesse Jackson_π cinta tanpa syarat
"A hoise is built by hand, but a home is built by heart"_Renee Waymire_π hargai keunikan tiap anak
Setiapa anak itu unik. Maka tak sepantasnya kita membandingkan dengan orang lain. Yang terbaik adalah menghargai setiap keunikan yang ada pada dirinya.
π berikan dunia untuk dijelajahi
"Your children get only one chilhood. Make it memorable "_Regina Brett_
Nah itulah pemaparan mengenai kreativitas pada anak. So jika kita ingin mengubah orang lain, kita harus mengawalinya dari diri kita sendiri. Tidak ada masalah yang ada adalah tantangan yang mendorong kita untuk berpikir kreatif.
_Being creative is not a hobby,
but it is a way of life_
Sumber:
1. EBook membangun kreativitas sesuai fitrah, supartinah, 2016
2. Diskusi kelas kreativitas bunda sayang Ibu Profesional bersama Anna Andriani dan Eka Ratnawati , 2017
3. Hasil perenungan tentang kreativitas di dalam keluarga Eko Tri S, 2017
4. Instragam @motherbabyind, 2017
2. Diskusi kelas kreativitas bunda sayang Ibu Profesional bersama Anna Andriani dan Eka Ratnawati , 2017
3. Hasil perenungan tentang kreativitas di dalam keluarga Eko Tri S, 2017
4. Instragam @motherbabyind, 2017
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#thinkcreative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar