Minggu, 12 Januari 2020

Pandu 45: Menemukan Kekuatan Anak Tanpa Batas dengan Beragam Aktivitas


"Setiap anak adalah limited edition yang memiliki fitur uniknya sendiri, beramal dengan konfigurasi bakat yang dibawanya sejak lahir"
(Abah Rama Royani)


Mengutip pernyataan dari abah Rama bahwa setiap anak itu unik. Oleh karenanya membandingkan anak dengan anak yang lain bukanlah solusi untuk mengetahui kekuatan anak. Setiap anak memiliki fitur uniknya yang akan menjadi kekuatannya. Berbicara tentang potensi kekuatan anak, ada racikan khusus dari Pak Dodik dan Ibu Septi berdasarkan pengalamannya selama mendidik anaknya. Apa itu? Pak Dodik dan Ibu Septi menamakannya Pandu 45.
Pandu 45? Hmmm....apa yang terpikirkan ketika mendengar kata Pandu 45? Seperti istilah dalam kepramukaan yak bun?😁

Nah, sebenarnya apa sih Pandu 45 itu?
Pandu 45 merupakan panduan untuk mengamati potensi kekuatan anak melalui ragam aktivitas yang kaya wawasan, kaya kegiatan dan kaya gagasan yang digagas oleh Pak Dodik dan Ibu Septi Peni.
Pak Dodik dan Ibu Septi menamakannya Pandu 45 terinspirasi dari Pramuka yang memiliki banyak kegiatan bermanfaat. Di Pramuka seringkali kita mendengar kata Pandu, maka kemudian Pak Dodik dan Ibu Septi sepakat memberikan nama panduan ini dengan "Pandu" dan "45" merupakan perpaduan dari 30 kegiatan berkaitan dengan sifat & peran, dan 15 kegiatan yang bersifat panca indera. Selain itu angka 45 juga identik dengan semangat juang kemerdekaan Indonesia.
Ada 30 kegiatan yang dikelompokkan dalam 8 grup bakat yang berkaitan dengan sifat dan peran. 8 grup bakat itu disingkat STRENGiHTe.
S = Servicing
T = Thinking
R = Reasoning
E = Elementary
N = Networking
Gi = Generating Idea
H = Headman
Te = Technical

Apa saja jenis kegiatan dari 8 grup bakat tersebut? 30 kegiatan tersebut dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.


Sedangkan 15 kegiatan yang berkaitan dengan panca indera dapat dilihat dari pin di bawah ini.


Apa tujuan Pandu 45?
Meski di dalam Pandu 45 ada 15 kegiatan yang berkaitan dengan panca indera dan 8 grup bakat yang berkaitan dengan sifat dan peran yang terdiri dari 30 kegiatan tapi tujuan Pandu 45 bukan untuk melabeli anak. Pandu 45 bertujuan agar orang tua :
1. Mau membuka diri untuk mengenali bakat diri sendiri sehingga tahu bagaimana memandu bakat anak dengan benar.
2. Memberikan keleluasaan kepada anak untuk mencicipi berbagai aktivitas.
3. Mau mempelajari bahasa bakat, sebagai suatu proses belajar untuk bisa mengenali bakat anak. Sehingga tidak menjudge anak berdasarkan minat namun memahami konfigurasi bakat yang bisa berkembang seiring dengan banyaknya ragam kegiatan yang anak lakukan.
4. Memberikan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya.
Di dalam Pandu 45, orang tua diharapkan fokus pada kekuatan. Kekuatan merupakan sesuatu yang membuat seseorang asyik dengan apa yang dilakukannya dan produktif.

Lalu apa ya yang bisa dilakukan untuk mengamati potensi kekuatan anak?
Bisa dengan banyak main bareng, ngobrol bareng dan beraktivitas bareng.
Saat bermain bersama anak, meski hanya sekedar bermain tetaplah serius bermain. Menikmati aktivitas bermain, bukan hanya sekedar menemani tapi hadir bersama jiwa dan raganya. Walau kadang harus mengalah karena anak melihat dan bisa merasakan keseriusan kita saat bermain bersamanya.
Bagaimana jika kesukaan tiap anak berbeda? Maka tugas orang tuanya membuat daftar kesukaan bermain anak lalu mencari irisan agar bisa bermain bersama-sama.
Berikan kesempatan dan biarkan anak untuk mencicipi beragam aktivitas yang kaya wawasan, kaya kegiatan dan kaya gagasan yang nantinya akan memunculkan ketrampilan dan pengetahuan.

Kaya Wawasan
Untuk memperkaya wawasan, berikan kesempatan kepada anak untuk memenuhi semua rasa ingin tahunya. Bisa melalui field trip, tour the talent, role play, silaturahim, menonton video berbagai profesi dan lain sebagainya.

Kaya Kegiatan
Pada tahap ini, berikan kesempatan kepada anak untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang beragam. Semakin beragam aktivitas yang diikuti akan semakin baik. Pastikan anak mengeksplore setiap item pada 30 sifat produktif.

Hadirkan rasa ingin tahu anak, ajak berkegiatan tentang hal yang ingin diketahuinya. Ketika anak melakukan aktivitas bersama, amati dan ajaklah anak diskusi tentang kesukaan dan ketidaksukaan terhadap aktivitas tersebut. Maka akan didapatkan sebuah hasil akhir yang bisa dijadikan bahan untuk mengevaluasi dan menemukan bakat anak. Sematkan pin Pandu 45 sesuai hasil observasi.

Kaya Gagasan
Pada tahap ini, anak sudah harus mulai dilatih untuk memunculkan gagasan. Bisa melalui latihan bertanya, permainan andai kata aku, project based learning dan apresiasi.

Berikut contoh penerapan yang sudah dilakukan Pak Dodik dan Ibu Septi untuk anak-anaknya.

Aturan dasarnya ada 3 yaitu:
1. Open mind
2. Observe and accept
Lihat, cermati dan konfirmasi. Jangan buru-buru melabeli anak. Jangan buat sangkar potensi anak.
Untuk mengobservasi anak, bisa menggunakan lembar ini.

Konfirmasi bisa dilakukan dengan metode 360 degree feedback. Dari teman, guru, anak, orang tua dll.
3. Growing together
Jangan menitipkan impian kita pada anak. Bersama-sama berkegiatan, menemukan kekuatan dan bertumbuh. Libatkan anak dalam Family Strategic Planning untuk menentukan masa eksplorasi. Jangan terburu-buru agar tidak banyak menghabiskan resouces.

Ada 2 visi pendidikan anak masa depan yaitu :
1. Sifat/karakter
2. Bidang
Tugas orang tua adalah mengarahkan sifat/karakternya tapi jangan membatasi bidangnya.
Apapun bidangnya, muliakan anak sebelum magang dengan menguatkan pondasi :
1. Iman
2. Adab
3. Akhlak
4. Cara bicara (komunikasi)

Ketika anak siap, guru akam datang. Kita bisa berteman dengan orang-orang keren agar anak kita bisa belajar dari orang-orang keren tersebut. Namun, sebelum belajar keluar, kita bisa belajar dari orang-orang keren terdekat kita. Sebagai dokumentasi, kita bisa membuat kartu kunjungan yang berisi poin-poin seperti berikut ini.
Halaman 1.
Kartu Kaya Wawasan Pandu 45
Nama :
Alamat :
Email :
Telepon :

Halaman 2.
Menurutmu sisi unik beliau apa?
Apa hal menarik yang kamu dapatkan?

Jadi setiap selesai dari kunjungan, bisa menjadi bahan diskusi bersama😊.

Beri kesempatan kepada anak seluas-luasnya untuk melakukan beragam aktivitas untuk menemukan kekuatan anak tanpa batas. Kekuatan dan kelemahan anak bisa kita lihat dari bahasa bakat dari observasi yang sudah kita lakukan. Berikut peta bakat yang bisa kita jadikan acuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan anak.

Berilah warna merah untuk 7 bakat yang menjadi kekuatan anak kita dan warna hitam untuk 7 bakat yang menjadi kelemahan anak kita. Untuk memudahkan mengenali bahasa bakat, bisa menggunakan media kartu pandu 45. Kenalkan anak pada binatang yang ada pada kartu tersebut.


Influencing = anak tipe orang yang senang bertemu orang lain untuk mempengaruhi
Relating = anak tipe orang yang senang bertemu orang lain untuk bekerja sama
Striving = anak tipe orang yang senang bekerja
Thinking = anak tipe orang yang senang berpikir
Nah setelah melihat dominasi kekuatan dan kelemahan anak, maka selanjutnya kita sebagai orang tua perlu memakai prinsip "Fokus pada kekuatan, siasati kelemahan". Bukan justru sebaliknya yak😊.

Itulah oleh-oleh workshop Pandu 45 yang saya hadiri di Bogor tanggal 22 Desember 2019 yang lalu. Maaf terlambat sharingnya. Semoga bermanfaat😉



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...