Manajemen keuangan merupakan salah satu makanan yang saya cari di kelas ulat-ulat. Oleh karena itu, minggu ke empat ini saya masuk ke keluarga Kefin (keluarga finansial). Yang menjadi pembahasan di keluarga ini seputar tentang keuangan keluarga seperti perencanaan keuangan, pencatatan, budgeting, investasi, finansial cek up dan dana darurat. Masih ada beberapa poin yang akan dibahas, tetapi sementara baru poin2 yang saya sebutkan tadi yang dibahas di keluarga ini.
Keuangan keluarga memang sangatlah riskan jadi butuh dikelola dengan baik dan tentu saja komunikasi dengan pasangan terkait keuangan sangatlah penting. Karena pengelolaan keuangan keluarga bukan hanya sekedar mencatat pemasukan dan pengeluaran saja tetapi ini berkaitan dengan impian2 keluarga juga. Oleh karenanya langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merencanakan keuangan keluarga. Setelah itu barulah pencatatan, budgeting dan evaluasi.
Di dalam keluarga saya sendiri, perencanaan keuangan secara garis besar mengikuti projek2 yang kami sepakati dalam Family Strategic Planning yang kami lakukan setiap awal tahun. Sehingga gambaran besar ploting keuangan bisa kami sesuaikan agar tidak terjadi penumpukan pengeluaran di satu waktu. Selain itu untuk perencanaan keuangan tiap bulan pun tetap saya lakukan agar bisa dilakukan evaluasi tiap bulan untuk mengontrol cashflow. Terkait pencatatan, dari diskusi di keluarga finansial ada yang menyarankan setiap hari, 3 hari atau satu minggu. Nah, kalau yang sudah saya lakukan, saya melakukan pencatatan keuangannya setiap hari karena takut kelupaan. Disinilah konsistensi kita diuji.
Mengelola keuangan keluarga bukan berarti hidup irit banget tidak, tapi setidaknya keuangan keluarga kita terkontrol. Kita tahu apakah kondisi keuangan keluarga kita sedang sakit atau baik2 saja. Sehingga bisa dilakukan tindakan segera agar keluarga kita bahagia dan sehat finansial😊
#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#buncekbatch1
#buncekiip
#institutibuprofesional
Selasa, 11 Februari 2020
Selasa, 04 Februari 2020
Menjadi Ibu Bahagia #Part6
Di kelas bunda cekatan tahap ulat-ulat minggu ini temanya adalah mencari keluarga sesuai dengan ilmu yang akan dipelajari yang telah dituliskan dalam mind mapping. Ada beberapa ilmu yang telah saya tuliskan dalam mind mapping. Seperti manajemen diri, manajemen keuangan, komunikasi produktif, menu sehat dan bermain bersama anak.
Nah, sebenarnya yang ingin saya pelajari adalah manajemen diri terlebih dahulu. Karena bulan ini dapat tambahan amanah yaitu lahirnya si adik, otomatis saya harus bisa memanajemen diri dengan baik agar tugas2 rumah dan aktivitas membersamai anak bisa berjalan dengan baik. Tapi ternyata belum ada keluarga manajemen diri secara spesifik, akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan keluarga bermain bersama anak yang selanjutnya diberi nama Temanda (Teman main ananda) Family.
Bersyukur banget rasanya bisa masuk ke keluarga ini meskipun saya belum bisa ikut diskusi dengan maksimal karena masih fokus pada dedek bayi dan kakaknya sehingga untuk peganv gadget sangatlah terbatas.
Dari diskusi yang berlangsung di WAG saya mendapatkan beberapa ilmu tentang mengapa kita harus bermain bersama anak, metode2 atau tahapan tumbuh kembang anak, model pembelajaran dan juga tips saat bermain bersama anak. Banyak istilah2 baru yang saya dapatkan seperti REA, neuroparenting dll yang ternyata dari beberapa metode pembelajaran kalau dikupas satu persatu saling berkaitan.
Dari diskusi tersebut, ada satu hal yang perlu digarisbawahi dan ini menjadi inspirasi bagi saya bahwa dari sekian banyak metode, cara terbaik bermain dengan anak adalah buka mata hati, hadir utuh dan berikan respon yang terbaik.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#buncekbatch1
#buncekiip
#institutibuprofesional
Nah, sebenarnya yang ingin saya pelajari adalah manajemen diri terlebih dahulu. Karena bulan ini dapat tambahan amanah yaitu lahirnya si adik, otomatis saya harus bisa memanajemen diri dengan baik agar tugas2 rumah dan aktivitas membersamai anak bisa berjalan dengan baik. Tapi ternyata belum ada keluarga manajemen diri secara spesifik, akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan keluarga bermain bersama anak yang selanjutnya diberi nama Temanda (Teman main ananda) Family.
Bersyukur banget rasanya bisa masuk ke keluarga ini meskipun saya belum bisa ikut diskusi dengan maksimal karena masih fokus pada dedek bayi dan kakaknya sehingga untuk peganv gadget sangatlah terbatas.
Dari diskusi yang berlangsung di WAG saya mendapatkan beberapa ilmu tentang mengapa kita harus bermain bersama anak, metode2 atau tahapan tumbuh kembang anak, model pembelajaran dan juga tips saat bermain bersama anak. Banyak istilah2 baru yang saya dapatkan seperti REA, neuroparenting dll yang ternyata dari beberapa metode pembelajaran kalau dikupas satu persatu saling berkaitan.
Dari diskusi tersebut, ada satu hal yang perlu digarisbawahi dan ini menjadi inspirasi bagi saya bahwa dari sekian banyak metode, cara terbaik bermain dengan anak adalah buka mata hati, hadir utuh dan berikan respon yang terbaik.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#buncekbatch1
#buncekiip
#institutibuprofesional
Langganan:
Postingan (Atom)
Scale Up Impact
Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...
-
Kumerayu pada Allah yang tahu isi hatiku dimalam hening aku selalu mengadu Tunjukan padaku… Kuaktifkan radarku mencari sosok yang di...
-
PUBERTY By Rima dan Ani Bismillahirohmanirrohim. Assallamualaikum teman-teman Malam ini saya dan mba Ani akan bertugas presentasi 😊 ...
-
Tak terasa sudah masuk pekan ke 7 di kelas ulat-ulat. Setelah berkelana mencari keluarga dan teman di camping ground untuk mencari "mak...