Minggu, 26 November 2017

Aliran Rasa Materi Kuliah Bunsay Level 9

    Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa merasakan nikmatnya setiap ilmu baru yang disuguhkan diperkuliahan kuliah bunda sayang IIP, termasuk salah satunya adalah materi tentang kreativitas di level 9 ini. Dimulai dari pemyajian materi sekaligus penyampaian dari fasilitator yang kreatif dan tak kalah juga materinya bermanfaat sekali dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
   Tidak bisa dipungkiri memang, meskipun pekerjaan rumah terlihat itu-itu saja tetap saja setiap hari itu ada tantangan tak terduga yang membutuhkan kreativitas kita untuk menyelesaikannya sehingga tidak menjadi beban ataupun menjadi penghambat untuk aktivitas selanjutnya.
   Selama 10 hari menjalani tantangan mengenai kreativitas, alhamdulillah menambah kedekatan diantara kami karena beberapa kali tantangan melibatkan saya dan suami, saya dan azhima, azhima dan ayah, terkadang juga kami bertiga. Selain itu, saya tersemangati untuk lebih peka dan lebih respon terhadap aktivitas yang azhima lakukan. Memberikan stimulasi yang tepat adalah tujuan saya agar kreativitas azhima yang sudah dibawa sejak lahir bisa berkembang.
   Terimakasih banyak untuk para cikgu di IIP semoga ilmunya bermanfaat dan kami pun bisa mengamalkan dengan baik๐Ÿ˜Š. Semangat berkreasi dengan tantangan masing bunprof semua✊.

Sabtu, 11 November 2017

Think Creative Part #10

   Hari ini rencananya kami ingin jalan-jalan pagi ke BKT tapi ternyata usai beberes dan memandikan azhima, azhima tidur. Jarum jam pun sudah menunjukkan sekitar pukul 08.00 dan matahari sudah mulai cerah. Alhasil kami urungkan niat untuk jalan pagi dan beralih lanjut beberes lainnya. Ayah benerin saluran wastafel dan genting yang rusak, saya bergegas membuat sarapan untuk azhima.
   Nah, tantangan yang memacu kami untuk #ThinkCreative yaitu saat kami mau mencukur rambut azhima. Saat azhima masih tidur, kami bergegas untuk memotong rambutnya tapi ternyata azhima kerasa kalau rambutnya dicukur. Akhirnya dia bangun dan kami pun harus memikirkan bagaimana caranya agar azhima tetap tenang saat rambutnya dicukur.
   Aha, muncullah ide. Azhima kami bawa ke belakang karena anginnya semilir lalu ku gendong azhima dan ku ajak obrol azhima. Beberapa menit azhima bisa diam dan ayah berhasil mencukur sebagian rambutnya. Saat azhima sudah tidak tenang lagi, saya ambil mainan lainnya. Sampai akhirnya 1 jam sudah kami berusaha mencukur rambutnya dan alhamdulillah berhasil.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KelasBunSayIIP
#ThinkCreative

Jumat, 10 November 2017

Think Creative Part #9

   Saat sedang asyik memasak, sesekali ku menoleh ke belakangku untuk menyapa azhima yang menemaniku di dapur. Nah, saat ku menoleh ke belakang, ku dapati azhima sedang berusaha mengambil tali pengaman stroller di bawah kakinya.
   Ku amati dari tempatku berdiri, ia ternyata mengangkat kakinya agar bisa mengambil tali itu. Sebenarnya tali itu bisa diambil dari sampingnya. Aku diamkan dulu dan mengamati apa yang ia lakukan๐Ÿ˜. Setelah beberapa menit akhirnya ia berhasil mengambil tali itu. Lalu aku memanggil namanya. Ia mendongak dan tersenyum. Ku mendekatinya dan mencoba mengambil tali dari samping agar tidak perlu diangkat kakinya. Azhima azhima...antara kreatif dan aktif๐Ÿ˜.


#Tantangan10Hari
#Level9
#KelasBundaSayang
#ThinkCreative


Kamis, 09 November 2017

Think Creative Part#8

       Hari ini tadi dihadapkan pada tantangan saluran wastafel yang mampet. Agak terganggu dalam urusan mencuci piring saat wastafel mampet. Jika menunggu suami pulang kerja rasanya kok gimana gitu melihat air yang menggenang. Akhirnya coba ku bongkar sambungan pipa yang dulu pernah digergaji ayah. Ku masukkan kawat dari gantungan pakaian yang sudah ku panjangkan biar bisa masuk ke pipa tapi ternyata belum bisa berhasil membengkok mengikuti pipa yang membengkok karena saluran wastafelnya ternyata bentuk huruf L untuk yang bagian pipa di tanahnya.
       Ku coba dorong2 lagi kawatnya tetap ga masuk. Akhirnya karena sudah sore dan belum masak, ku tinggalkan urusan wastafel dan ku beralih masak. Setidaknya sudah berusaha meskipun belum berhasil, begitu pikirku dalam hati. Lusa dicoba lagi semoga berhasil karena tadi pak suami pulang sudah maghrib dan kehujanan jadinya saluran wastafelnya belum dibenahi.
#tantangan10hari
#level9
#kelasbunsayiip
#thinkcreative

Rabu, 08 November 2017

Think Creative Part#7

   Kami merantau hanya bertiga jadilah kami harus bergantian menjaga azhima jika ayahnya sudah di rumah. Saat saya makan dan azhima rewel jadilah saya menunda makan dan suami tetap melanjutkan makan. Saat suami sudah selesai makan, gantian suami yang jaga azhima dan saya melanjutkan makan.
   Nah karena masih nangis dan saya belum selesai makan, akhirnya suami memanfaatkan botol minum yang ada di depan kami. Botol minum itu digerak-gerakkan ke kanan dan ke kiri sambil bercerita dan hasilnya azhima tertawa riang mendengar cerita ayahnya dan melihat setiap gerakan dari botol yang digerakkan ayahnya. Emaknya pun akhirnya bisa menikmati makan sambil sesekali ikut tertawa bersama mereka. Ya, bermain tak harus dengan alat mainan, apapun yang ada di sekitar jika kita mampu memanfaatkannya dengan baik maka itu menjadi mainan yang bisa bikin anak kita happy๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜˜.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Selasa, 07 November 2017

Think Creative Part#6

   Salah satu kebahagiaan saat membersamai azhima adalah bisa melihat setiap kemajuan tumbuh kembangnya. Saat ini azhima sedang proses menuju millestone selanjutnya yaitu merangkak. Dari pengamatan yang saya lakukan, beberapa kali saya melihat azhima mendorong kakinya ke belakang dan kemarin malam ayahnya melihat azhima mengangkat tubuhnya saat tengkurap dengan posisi kata ayahnya kayak orang mau push up. Alhamdulillah itu tandanya azhima semoga bisa segera merangkak.
  Nah siang tadi saat ia sedang bermain ada kreativitas yang muncul dari azhima. Pertama saat ia ingin mengambil pisang yang ada di meja dekat dari tempat kami duduk, yang semula azhima duduk di depanku trus melorot2 dan akhirnya tengkurap setelah itu berguling2 mendekati meja. Tangannya pun mencoba meraihnya tetapi ternyata belum sampai. Karena saya takut dia kejedot meja akhirnya saya angkat.

   Kedua saat ia sedang duduk dan ada 2 mainan yang ada di depannya. Softbook teether dan hewan landak yang bisa mantul2. Saat ia sedang memainkan mainan hewan landak, mainan ini menggelinding di samping kanannya. Dia mencoba meraihnya memakai tangan ternyata tidak sampai. Saya yang ada di dekatnya hanya mengamati apa yang selanjutnya ia lakukan. Daaan ternyata ia mengambil softbook teethernya yang ada pegangannya untuk mengambil mainan hewan landak itu. Softbook teethernya ia pukul-pukulkan hingga mainan hewan landaknya bergerak dan akhirnya bisa diambil azhima.
    Lalu kreativitas dari saya hari ini adalah membuat camilan pisang bulat. Kami memang suka sekali pisang sampai setiap beli pisang selalu 2 sisir. Hampir setiap hari camilannya pisang. Seringnya pisang hanya di goreng utuh, di kukus atau di kolak. Terkadang kalau bisa saya buatkan bolu pisang biar ga bosan. Nah hari ini kebetulan pisang ulinya masih lalu saya mencoba bikin pisang bulat kayak pancake. Jadi pisangnya dipenyet2 terus dikasih margarin, gula, telur, terigu dan soda kue. Lalu digoreng di teflon. Dan hasilnya 'maaf anda belum beruntung๐Ÿคฃ' ternyata belum seperti yang saya bayangkan. Terlalu lembek jadi lain kali saat penyet2 ga boleh terlalu lembek. Lain kali coba lagi๐Ÿ˜
#Tantangan10Hari
#Level9
#KulishBunSayIIP
#ThinkCreative

Senin, 06 November 2017

Think Creative Part#5

   Hari ini saya beberes lemari. Saya keluarkan semua baju. Lalu ku diam sejenak, kalau saya lipat dengan cara yang sama dengan sebelumnya pasti ada kemungkinan akan tidak rapi lagi dan membereskan lagi. Akhirnya saya putuskan untuk melipat baju menjadi lebih kecil sehingga saat mengambil lebih mudah dan mengurangi kemungkinan acak2an.
  Untuk yang kecil2 saya berdirikan sehingga bisa terpakai semua. Jadi ngambilnya dari belakang lalu saat naruh dari depan. Setelah selesai melipat dan menatanya alhamdulillah terlihat lebih longgar dan tentunya lebih rapi dibanding sebelumnya.

#Tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Minggu, 05 November 2017

Pengalaman Belajar Kreativitas di IIP

   Bahagia, haru, sedih campur aduk rasanya saat melihat daftar nama yang bisa melanjutkan ke cawu 3. Sebenarnya sudah tahu sejak awal bisa melanjutkan atau tidak karena bisa diliat dari jumlah perolehan badgenya tetapi tetap saja yang namanya pengumunan kelulusan bikin jantungku berdegub kencang dan semangat bergelora di relung dada ingin segera tahu hasilnya. Tiba saatnya fasil mengumumkan rekapan hasil belajar. Saya yang tidak sabar ingin tahu, langsung berseluncur ke tempat pengumuman.
    Saat melihat namaku dan mulai menghitung perolehan badge, alhamdulillah sesuai dengan perhitungan saya dan saya bisa melanjutkan ke cawu 3. Bahagia? Tentu bahagia, apalagi suami saat itu juga mengikuti pengumumannya. Ia malah memiliki target agar aku lulus sesuai waktunya, tidak mengulang. Tetapi bahagia itu sedikit demi sedikit beralih ke rasa sedih karena melihat nama teman yang lain ada beberapa yang tidak bisa bersama dalam satu kelas. Perkuliahan ini memang menempa komitmen dan konsistensi kita agar lebih kuat sesuai dengan apa yang kita impikan saat memasuki perkuliahan ini.
   Selain kejutan kelulusan yang bikin hati jadi campur aduk aduhai rasanya, kejutan yang selanjutnya adalah kedatangan fasil baru di cawu 3. Tentunya dengan fasil baru akan ikut mewarnai lembaran baru. Di kelas saya salah satu fasilnya saat ini berdomisili di Jepang sehingga kami jadi lebih tahu saat diskusi tentang pendidikan di Jepang.
   Tak berhenti hanya disitu, kejutan selanjutnya adalah sistem penyampaian materi dan diskusi di cawu 3 ini benar-benar kereeenn. Kami sebagai murid secara tidak langsung terdorong untuk lebih aktif dan berpikir kritis. Oh...IIP benar-benar institut yang luar biasa bagiku. Semuanya dilakukan secara profesional dan terstrustur.
   Cawu 3 ini diawali dengan materi tentang kreativitas anak. Apa itu kreativitas? Kreativitas adalah cara pandang yang out of the box, yang tidak dilakukan kebanyakan orang. Seperti contoh pada gambar ini, jika dilihat sekilas hanya seperti kepingan puzzle tetapi jika fokus ke yang warna putih, kita akan mendapati tulisan LIFT.
Jadi ada beberapa sudut pandang dalam memaknai sesuatu. Sama halnya saat membersamai anak, kita memerlukan beberapa sudut pandang kreatif untuk melihat sebuah skill anak-anak.
Ya, kita harus berpikir kreatif diluar apa yang biasa umum dilakukan. Contohnya saat disajikan tulisan seperti di bawah ini. Ketika ditanya apa tulisan lengkap dari potongan huruf ini? Maka pada umumnya akan didapati jawaban BE CREATIVE tetapi jika memakai sudut pandang kreatif, maka akan didapati jawaban huruf-huruf PF GPFATJVF seperti nampak pada gambar dibawah ini.



Seringkali jika berkaitan dengan kreativitas anak, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana cara menumbuhkan kreativitas pada anak?. Ternyata pertanyaan ini salah karena anak-anak terlahir dengan membawa jiwa kreativitas. Pablo Picasso mengatakan bahwa 'All children are born artist'. Mengapa anak dikatakan sudah memiliki kreativitas sejak lahir? Jika kita mengamati anak-anak kita, kita akan melihat bahwa :
๐Ÿ™Œ rasa ingin tahu anak itu sangat besar
๐Ÿ™Œ tidak mengenal kata tidak mungkin
๐Ÿ™Œ tidak takut salah
Nah ketiga hal itulah merupakan beberapa indikasi bahwa anak itu kreatif.
    Lalu bagaimana dengan anak yang semakin tumbuh dewasa tapi kreativitasnya semakin hilang? Nah ternyata tanpa kita sadari, orang tua juga berpotensi mematikan kreativitas pada anak. Loh kenapa bisa?
๐Ÿ™ tanpa disadari orang tua seringkali protektif
Niat hati ingin menjaga anaknya tetapi terkadang protektifnya kebangetan sehingga bisa mematikan kreativitas anak.
๐Ÿ™ mengirim anak sekolah
Loh berarti tidak perlu disekolahkan dong? Berarti harus homeschooling? Nah home schooling ataupun sekolah formal adalah pilihan masing-masing keluarga disesuaikan dengan visi dan misi keluarga. Kenapa sekolah formal bisa mematikan kreativitas anak? Masalah terbesar sekolah adalah sistemnya. Seperti yang kita lihat dan kita alami pula, pendidikan sekolah di Indonesia masih mengacu pada nilai dan semua murid harus mempelajari hal yang sama. Meskipun sebenarnya juga ada ekstrakulikuler yang bisa mewadahi kreativitas anak. Tetapi yang terlihat akhir-akhir ini, anak sudah kelelahan dengan tugas-tugas sekolah sehingga mengurangi ketertarikan untuk ikut ekstrakulikuler.
Sebenarnya tidak semua sekolah seperti itu, seperti di Jakarta misalnya ada sekolah yang menerapkan metode sentra dalam pengajarannya. Nah hal ini juga bisa membantu mengasah kreativitas anak. Sekali lagi kembali ke masing-masing keluarga. Harus lebih peka saat menentukan pendidikan untuk anaknya.
"Education is whatever remains after one has forgotten everything he learned in school" _Albert Einsten_ 
Jika demikian, apa yang bisa dilakukan oleh orang tua agar tetap bisa menjaga dan mengembangkan kreativitas anaknya?
๐Ÿ’• lebih banyak memberikan dorongan
"Anak-anak lebih membutuhkan kehadiran orang tua ketimbang hadiah" _Jesse Jackson_
๐Ÿ’• cinta tanpa syarat
 "A hoise is built by hand, but a home is built by heart"_Renee Waymire_
๐Ÿ’• hargai keunikan tiap anak
      Setiapa anak itu unik. Maka tak sepantasnya kita membandingkan dengan orang lain. Yang terbaik adalah menghargai setiap keunikan yang ada pada dirinya.
๐Ÿ’• berikan dunia untuk dijelajahi
  "Your children get only one chilhood. Make it memorable "_Regina Brett_

   Nah itulah pemaparan mengenai kreativitas pada anak. So jika kita ingin mengubah orang lain, kita harus mengawalinya dari diri kita sendiri. Tidak ada masalah yang ada adalah tantangan yang mendorong kita untuk berpikir kreatif.
_Being creative is not a hobby, 
but it is a way of life_
Sumber:
1. EBook membangun kreativitas sesuai fitrah, supartinah, 2016
2. Diskusi kelas kreativitas bunda sayang Ibu Profesional bersama Anna Andriani dan Eka Ratnawati , 2017
3. Hasil perenungan tentang kreativitas di dalam keluarga Eko Tri S, 2017
4. Instragam @motherbabyind, 2017

#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#thinkcreative

Think Creative Part#4

  Hari ini saya melanjutkan ide membuat kotak penyimpanan. Baru 1 tempat penyimpanan untuk printilan-printilan kecil yang sudah selesai.

Kotak penyimpanan

  Selain itu hari ini tadi saya melihat salah satu kreativitas azhima saat mau mengambil benda yang jaraknya jauh dari jangkauannya. Azhima saat ini baru mau belajar merangkak. Ia baru bisa merangkak mundur belum maju. Nah lantas bagaimana caranya azhima bisa mengambil benda yang jauh dari jangkauannya? Apakah dengan merangkak? Tentu saja belum dengan merangkak, ia melakukan sesuai kemampuannya yaitu dengan cara berguling-guling berkali-kali hingga ia mendapatkan benda yang diinginkan. Tadi saat melihat moment ini hp sedang off sehingga tidak bisa mengabadikan moment ini. Besok, kreativitas apalagi yang kamu tunjukkan pada bunda ya nak?๐Ÿค”๐Ÿ˜Š
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Sabtu, 04 November 2017

Think Creative Part#3

   Setiap membuka lemari ataupun saat mau naruh baju yang sudah dilipat ada rasa kesal melihat tumpukan printilan kecil2 di bagian rak suami terlihat acak2an. Setiap kali habis dirapikan, hari berikutnya berantakan lagi. Ya, suami memang pakai metode 'Last In First Out' saat mengambil baju ataupun printilan2 yang lain. Saat saya tanya alasannya karena biar semua terpakai. Dia bilang kalau ngambilnya dari atas terus ya ntar yang dipakai itu2 terus dan yang paling bawah akhirnya tidak terpakai. Ya...alasan itu masuk akal juga sih.
   Karena tidak mungkin meminta suami mengambil baju atau printilannya urut dari atas biar tatanannya tetap rapi, jadilah saya mencari ide bagaimana caranya dengan metode LIFO yang dipakai suami, baju dan printilannya masih tetap tertata rapi.
  Saya ingat masih menyimpan beberapa kardus yang masih bagus tetapi tidak terpakai, akhirnya muncullah ide untuk memanfaatkan kardus itu dengan menyulapnya menjadi box penyimpanan dengan sekat2. Sehingga nanti saat menaruh barang tidak lagi dari atas ke bawah tetapi menyamping dan digulung bukan dilipat. Ini saya rasa memudahkan suami mengambil dan membantu saya untuk tetap menjaga kerapian isi lemari.
   Hari ini masih tahap gunting menggunting karena azhima masih pingin nempel ke emaknya meskipun ada ayahnya. Jadi box penyimpanannya belum jadi. Rencananya insyaAllah mau dilanjutkan besok. Semoga azhima lebih kooperatif jadi emaknya bisa  segera mengeksekusi ide ini.
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Jumat, 03 November 2017

Think Creative Part#2

   Usai melahirkan azhima, saya diminta suami untuk resign dan itu artinya 24 jam penuh saya bisa bersama azhima. Apalagi saat ini kami dirantau hanya sendiri jadi saat suami kerja, saya dan azhimalah yg ada di rumah. Alhasil saya dan azhima sering menghabiskan waktu bersama.
   Membersamainya full 24 jam adalah kebahagiaan tersendiri meski terkadang rasa jenuh menghantui. Saat melihat senyum azhima, rasa jenuh itu pun bisa menguap sebentar.
   Hari2 kami lalui dengan bermain. Nah saat ini azhima sedang melalui masa oral sehingga apapun benda yang di dekatnya ingin diambil lalu dimasukkan ke mulutnya. Sehingga saya pun harus lebih hati2 dalam menaruh barang yang sekiranya berbahaya untuk azhima. Untuk menstimulus pertumbuhan giginya dan membantunya menikmati masa oral, saya memberikan mainan berupa teether, softbook teether, rattle, dan boneka meski terkadang karpet alas tidur azhima, jarik, botol, pengaman di stroller, dompet kain dll jadi media untuk eksplorasi juga.
   Nah terkadang azhima pun bosan, akhirnya saya harus memberikan stimulasi yang lain yang membuatnya ceria lagi. Kali ini saya ingin menstimulasi kemampuannya menangkap benda. Jadilah saya memanfaatkan teether dan pegangan botol yang saya lepas untuk stimulasi ini. Hasilnya, azhima pun tertarik ingin mengambil teether yang ku ayunkan di atasnya dan dia pun berusaha mengambilnya sambil tertawa.



#tantangan10hari
#level9
#kelasbunsayiip
#thinkcreative

Kamis, 02 November 2017

Think Creative Part#1


  Usai liburan cawu 2, akhirnya perkuliaan bunda sayang untuk cawu 3 di Institut Ibu Profesional pun dimulai. Seperti biasanya, usai materi disampaikan dan didiskusikan bersama, peserta kelas bunsay diberi tantangan 10 hari. Nah tantangan level#9 ini berkaitan dengan #thinkcreative.
   Ya, #thinkcreative adalah salah satu hal yang harus diasah terus oleh seorang ibu profesional, karena yang dihadapinya adalah anak-anak yang penuh kreativitas dan imaji. Setiap hari pasti ada tantangan tersendiri bagi seorang ibu yang menuntut ibu untuk berpikir mencari solusi yang terbaik. Nah disinilah #thinkcreative dibutuhkan.
    Mengawali tantangan 10 hari level#9 ini, hari ini saya dihadapkan pada tantangan azhima yang GTM (Gerakan Tutup Mulut) alias ga mau makan. Alhasil saya pun harus mencari solusi agar azhima tetap makan. Setelah duduk sejenak, akhirnya ketemulah solusinya. Azhima ku dudukkan di stroller dan ku ajak ke dapur karena di belakang rumah ada pohon jambu yang rindang jadi saat pintu dibuka anginnya semilir dan menyejukkan.
  Sebelum makan, azhima ku ajak tepuk 'pok ame ame' karena ia lagi suka menirukan tepuk meskipun saat tepuk tangan, tangannya sambil menggenggam. Nah saat ia sudah mulai senyum-senyum, beraksilah tangan saya menyuapinya. 'Bismillahirahmanirrahim..', ucapku sambil memasukkan sesendok nasi tim ke mulutnya. Saat ia sudah mau membuka mulutnya, saya pun langsung bilang 'alhamdulillah...enak ya dik ya. Makan yang lahap ya biar azhima sehat'.
   Berlanjut suapan kedua, yaaacch ia tutup mulut lagi. Ku tunggu sebentar dan sambil mengajaknya ngobrol. Kali ini saat saya mau menyuapinya, saya sambil bilang 'brem brem brem....ada mobil yang bawa makanan menuju mulutnya azhima...brem brem brem...(sambil sendoknya ku ayun2kan)', azhima pun tertawa melihatnya lalu ia membuka mulutnya. Hap, suapan kedua masuk. Selanjutnya suapan ketiga dan seterusnya, akhirnya saya harus menirukan beberapa suara hewan ataupun kendaraan sambil mengayun-ayunkan sendok agar ia tertarik untuk buka mulutnya. Alhamdulillah beberapa sendok makanan berhasil masuk ke mulut azhima๐Ÿ˜.

#tantangan10hari
#level9
#kelasbunsayiip
#thinkcreative

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...