Sabtu dan minggu waktunya ayah libur. Pagi ini setelah sarapan pagi kami berencana ke jne, pesan rak buku dan benerin laptop. Ternyata eh ternyata setelah sarapan selesai, ayah rebahan sambil mainan sama azhima tapi lama kelamaan ayah terlelap. Saat itu saya sedang ganti pakaian dan bersiap untuk pergi keluar. Setelah selesai dan azhima juga sudah siap, ayah bilang "5 menit lagi ya bun". Saya pun mengiyakan. Ditunggu 6 menit nampaknya pules sekali. Azhima pun nampak mulai ngantuk.
Akhirnya saya nyusuin azhima sampai azhima tertidur masih dengan jilbab dan kaos kaki dan saya pun ikut terlelap bentar. Satu jam berlalu dua kesayangan ini masih terlelap. Sengaja tidak saya bangunkan karena melihat ayah yang begitu terlelap mungkin karena capek kerja. Hingga akhirnya 2 jam kemudian baru bangun dan dia tersadar kalau dia tertidur sampai berjam-jam padahal bilangnya hanya 5 menit. Saya pun hanya mringis saat dia melontarkan canda atas ulahnya sendiri.
Dari kejadian ini hikmah yang saya dapatkan adalah agar fokus pada kebaikan2. Ayah sudah kerja 5 hari pasti capek juga sehingga dia juga butuh istirahat sampai2 rencana keluar tertunda meski yang mengajak juga dia sendiri. Jika saya mengedepankan ego pastilah emosi yang akan muncul karena sudah ganti pakaian bersiap mau keluar, eh malah ditinggal tidur😏😃. Tapi alhamdulillah untungnya diri ini segera tersadar akan kebaikan-kebaikannya dan apa yang telah dia perbuat untuk keluarga, akhirnya saat dia sudah terbangun, kondisi hati saya tetap adem😉.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day50
Sabtu, 30 Juni 2018
Jumat, 29 Juni 2018
Kejutan 15 Bulan (o.d.o.s project#16)
Tepat di tanggal 29 Juni 2018 ini, azhima berusia genap 15 bulan. Ia yang sedang berjalan memberikan kejutan di hari ini. Ia berdiri lebih lama dari biasanya dan beberapa kali melangkahkan kakinya dua tiga langkah dengan cepat. Meski belum banyak langkah, tapi rasanya bersyukur banget melihat perkembangannya. Meski teman seumurannya sudah pada bisa berjalan tapi tak mengapa karena setiap anak itu unik. Memiliki pencapaian milestone yang berbeda-beda.
Selain itu, saat sedang ngobrol usai pulang kerja, ayah bercerita kalau tadi ada jadwal konseling, a.k.a evaluasi kinerja semester pertama dari atasan. Ayah menyampaikan kalau ia naik golongan. Alhamdulillah...rasanya bersyukur sekali. Di saat mengazzamkan diri untuk menjauhi riba dan alhamdulillah semua cicilan lunas di bulan ini, Allah menambahkan rejeki lagi. Dan benarlah siapa yang berjuang menegakkan ajaran Allah, maka Allah akan membantu kita.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day49
Selain itu, saat sedang ngobrol usai pulang kerja, ayah bercerita kalau tadi ada jadwal konseling, a.k.a evaluasi kinerja semester pertama dari atasan. Ayah menyampaikan kalau ia naik golongan. Alhamdulillah...rasanya bersyukur sekali. Di saat mengazzamkan diri untuk menjauhi riba dan alhamdulillah semua cicilan lunas di bulan ini, Allah menambahkan rejeki lagi. Dan benarlah siapa yang berjuang menegakkan ajaran Allah, maka Allah akan membantu kita.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day49
Kamis, 28 Juni 2018
Anak, Dialah Guru Kehidupan (o.d.o.s project#15)
Hari ini azhima lagi sensitif. Sedikit-sedikit nangis. Emaknya mencoba membaca apa yang diinginkan atau penyebab ia menangis tapi beberapa kali tidak sesuai dengan yang diinginkan. Azhima pun akhirnya tetap menangis. Hanya diganti celana saat ia mengompol pun, menangis. Benteng pertahanan hati mamak ini serasa mau runtuh.
Sampai malam menjelang pun tetap masih agak rewel. Entahlah apa yang dirasakan azhima, mamaknya belum menemukan penyebab ia rewel. Untungnya ada ayahnya yang bergantian menggendong saat emosi mamak ini sudah diujung. Lagi-lagi saya belajar bersabar dari azhima, guru kehidupanku.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day48
Sampai malam menjelang pun tetap masih agak rewel. Entahlah apa yang dirasakan azhima, mamaknya belum menemukan penyebab ia rewel. Untungnya ada ayahnya yang bergantian menggendong saat emosi mamak ini sudah diujung. Lagi-lagi saya belajar bersabar dari azhima, guru kehidupanku.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day48
Rabu, 27 Juni 2018
Rejeki oh rejeki...(o.d.o.s project#14)
Kemarin sesampai di Jakarta langsung beberes rumah. Selesai menguras bak mandi dan mengepel lantai, suami langsung bersiap untuk kerja. Saya pun melanjutkan yang belum beres seperti mencuci pakaian, beresin dapur, menata barang bawaan dan sebagainya. Saat membuka koper dan berniat memindahkan pakaian ke lemari ternyata oh ternyata basah pakaiannya! Alhasil saya harus menjemur semua isi koper sampai dua sesi dan melipatnya. Yang bikin semuanya terasa luar biasa adalah sambil menjaga azhima yang sudah aktif ingin kesana kemari. Akhirnya pekerjaan itu pun selesai hampir maghrib.
Karena padatnya aktivitas beberes, saya pun belum bisa memasak. Selain itu juga karena belum ada bahan yang dimasak dan bumbu2 pun belum ada. Kulkas masih kosong. Untuk makan, akhirnya beli sayur matang.
Nah baru hari ini bisa ke pasar belanja kebutuhan dapur, kebetulan pak suami juga libur. Pertama kali yang kami beli adalah bawang merah dan bawang putih ke tempat penjual yang biasa kami datangi. Setelah selesai melayani kami, ibu penjual bilang "lama ga ke pasar ya?". Saya pun tersenyum mengiyakan karena memang saya lama ga belanja ke tempat ibu itu tapi sebenarnya seminggu sekali kami belanja ke pasar. Saat sudah selesai bayar, tiba-tiba ibu itu bilang, "ini buatmu nak", sambil nyodorin uang ke azhima. Kami pun sontak kaget, ga menyangka bakalan dapat angpau dari ibu itu..😁. Setelah itu kami pun berterimakasih dan berpamitan.
Kaki melangkah ke penjual bumbu dapur. Diri ini pun kaget saat melihat penjualnya bukan yang biasanya tapiii kami mengenalnya. Budhe, begitulah kami memanggilnya. Budhe adalah penjual langganan kami tiap kami belanja mingguan ke pasar. Biasanya budhe mangkal di luar pasar tapi kali ini kami berjumpa di dalam pasar. Budhe, seperti ibu sendiri. Setiap kami belanja selalu mendapat lebihan tanpa kami minta. Kami pun memilih bumbu2 yang akan kami beli. Setelah waktunya bayar, budhe bilang "uwis, digowo wae (udah dibawa saja)". Lah, kami pun kaget, belanjaan sebanyak ini diberikan gratis kepada kami. Ya Allah, nikmatMu mana lagi yang kami dustakan? Rasanya bersyukur banget.
Selesai belanja, lantas kami pulang. Selesai menata belanjaan, terdengar suara dari luar, "paket, paket bu". Panggilan itu terasa samar, karena merasa ga melakukan pembelian online, kami pun ga bergegas keluar sampai terdengar panggilan pak kurir yang kedua. Lalu saya pun bergegas membuka pintu.
"Ada paket bu", kata pak kurir.
"Paket apa pak?", tanyaku.
"Surat bu", sambil memberikan paketnya kepadaku.
"Oh, terimakasih pak", ucapku.
Karena penasaran, setelah menerima paketnya, saya pun baca nama pengirimnya. Ternyata saya mengenalnya. "Surat apa ya?", gumamku dalam hati. Akhirnya saya buka paketnya dan taraaa, isinya adalah kartu ucapan idul fitri dan voucher belanja.
Saya pun terkaget-kaget saat melihat ada voucher. Kenapa? Ini masih berkaitan dengan cerita saat saya menang quote contest beberapa waktu lalu. Saya mengira kalau ini terlanjur terkirim sebelum saya konfirmasi ke pihak panitia. Saya pun akhirnya menghubungi pihak panitia untuk mengkonfirmasi. Karena saat saya konfirmasi beberapa waktu lalu sudah diputuskan untuk dianulir.
Setelah saya konfirmasi, jawaban dari mbaknya bikin diri ini meleleh lagi. Ya Allah nikmatMu mana lagi yang kami dustakan? Lagi2 Allah mendatangkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Mbaknya itu mengirimkan voucher belanja untukku atas nama pribadi bukan panitia dari quote contest. MasyaAllah...saya pun berterimakasih kepadanya. Beliau bilang, saat itu beliau dapat banyak voucher dan beliau ingat saya. Akhirnya beliau pun membagi vouchernya untuk saya.
Hari ini benar-benar luar biasa. Nikmat Allah yang begitu banyak datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan yang lebih baik lagi. Maafkan diri ini ya Allah atas kelalaian untuk bersyukur atas limpahan nikmat yang Kau berikan. Hikmah buat saya adalah agar terus semangat berbagi kebaikan. Yakinlah tanpa kita minta, Allah akan membalasnya di saat yang TEPAT. Percaya bahwa rejeki itu pasti dan kemuliaan harus dicari.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day47
Karena padatnya aktivitas beberes, saya pun belum bisa memasak. Selain itu juga karena belum ada bahan yang dimasak dan bumbu2 pun belum ada. Kulkas masih kosong. Untuk makan, akhirnya beli sayur matang.
Nah baru hari ini bisa ke pasar belanja kebutuhan dapur, kebetulan pak suami juga libur. Pertama kali yang kami beli adalah bawang merah dan bawang putih ke tempat penjual yang biasa kami datangi. Setelah selesai melayani kami, ibu penjual bilang "lama ga ke pasar ya?". Saya pun tersenyum mengiyakan karena memang saya lama ga belanja ke tempat ibu itu tapi sebenarnya seminggu sekali kami belanja ke pasar. Saat sudah selesai bayar, tiba-tiba ibu itu bilang, "ini buatmu nak", sambil nyodorin uang ke azhima. Kami pun sontak kaget, ga menyangka bakalan dapat angpau dari ibu itu..😁. Setelah itu kami pun berterimakasih dan berpamitan.
Kaki melangkah ke penjual bumbu dapur. Diri ini pun kaget saat melihat penjualnya bukan yang biasanya tapiii kami mengenalnya. Budhe, begitulah kami memanggilnya. Budhe adalah penjual langganan kami tiap kami belanja mingguan ke pasar. Biasanya budhe mangkal di luar pasar tapi kali ini kami berjumpa di dalam pasar. Budhe, seperti ibu sendiri. Setiap kami belanja selalu mendapat lebihan tanpa kami minta. Kami pun memilih bumbu2 yang akan kami beli. Setelah waktunya bayar, budhe bilang "uwis, digowo wae (udah dibawa saja)". Lah, kami pun kaget, belanjaan sebanyak ini diberikan gratis kepada kami. Ya Allah, nikmatMu mana lagi yang kami dustakan? Rasanya bersyukur banget.
Selesai belanja, lantas kami pulang. Selesai menata belanjaan, terdengar suara dari luar, "paket, paket bu". Panggilan itu terasa samar, karena merasa ga melakukan pembelian online, kami pun ga bergegas keluar sampai terdengar panggilan pak kurir yang kedua. Lalu saya pun bergegas membuka pintu.
"Ada paket bu", kata pak kurir.
"Paket apa pak?", tanyaku.
"Surat bu", sambil memberikan paketnya kepadaku.
"Oh, terimakasih pak", ucapku.
Karena penasaran, setelah menerima paketnya, saya pun baca nama pengirimnya. Ternyata saya mengenalnya. "Surat apa ya?", gumamku dalam hati. Akhirnya saya buka paketnya dan taraaa, isinya adalah kartu ucapan idul fitri dan voucher belanja.
Saya pun terkaget-kaget saat melihat ada voucher. Kenapa? Ini masih berkaitan dengan cerita saat saya menang quote contest beberapa waktu lalu. Saya mengira kalau ini terlanjur terkirim sebelum saya konfirmasi ke pihak panitia. Saya pun akhirnya menghubungi pihak panitia untuk mengkonfirmasi. Karena saat saya konfirmasi beberapa waktu lalu sudah diputuskan untuk dianulir.
Setelah saya konfirmasi, jawaban dari mbaknya bikin diri ini meleleh lagi. Ya Allah nikmatMu mana lagi yang kami dustakan? Lagi2 Allah mendatangkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Mbaknya itu mengirimkan voucher belanja untukku atas nama pribadi bukan panitia dari quote contest. MasyaAllah...saya pun berterimakasih kepadanya. Beliau bilang, saat itu beliau dapat banyak voucher dan beliau ingat saya. Akhirnya beliau pun membagi vouchernya untuk saya.
Hari ini benar-benar luar biasa. Nikmat Allah yang begitu banyak datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan yang lebih baik lagi. Maafkan diri ini ya Allah atas kelalaian untuk bersyukur atas limpahan nikmat yang Kau berikan. Hikmah buat saya adalah agar terus semangat berbagi kebaikan. Yakinlah tanpa kita minta, Allah akan membalasnya di saat yang TEPAT. Percaya bahwa rejeki itu pasti dan kemuliaan harus dicari.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day47
Minggu, 24 Juni 2018
Main Bareng, Aktivitas Bareng, Ngobrol Bareng (o.d.o.s project#12)
Judul tulisan ini pastilah tidak asing lagi bagi aipers karena ini adalah mantra di IP. Saya pun sangat setuju dengan mantra ini. Sudah mencoba menerapkannya dan ternyata ajiiib memang manfaatnya karena selalu ada rasa tersendiri saat bersama.
Seperti halnya kemarin saat keluarga dari suami pada kumpul, sebagian cucunya main bareng sebelum kembali ke tanah rantau. Meskipun tidak jauh, hanya menyambangi tempat wisata di dekat rumah tapi sudah membuat hati kami senang. Bahagia saat bersama sebagai charger semangat sebelum kembali lagi beraktivitas ke tanah rantau.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#project2rbi
#Day44
Seperti halnya kemarin saat keluarga dari suami pada kumpul, sebagian cucunya main bareng sebelum kembali ke tanah rantau. Meskipun tidak jauh, hanya menyambangi tempat wisata di dekat rumah tapi sudah membuat hati kami senang. Bahagia saat bersama sebagai charger semangat sebelum kembali lagi beraktivitas ke tanah rantau.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#project2rbi
#Day44
Rabu, 20 Juni 2018
Berbagi Bahagia (o.d.o.s part#11)
Saat ini, kami masih menikmati libur lebaran. Memanfaatkan kebersamaan dengan keluarga. Seperti hari ini tadi saat berkumpul dengan keluarga, kami bisa tertawa bahagia melihat tingkah lucu cucu2 mbah. Orang dewasa pun ikut tertawa bahagia. Sejenak rasa penat, capek, sedih atau pun pikiran yang lain terlupa dan tergantikan dengan kebahagiaan yang dipancarkan oleh tingkah cucu2 mbah tadi. Kebersamaan memang saatnya untuk berbagi bahagia. Rekahkan senyum agar hidup semakin berkah.
#Ruangberkaryaibu
#Institutibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruanhberkaryamu
#Project2RBI
#Day41
#Ruangberkaryaibu
#Institutibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruanhberkaryamu
#Project2RBI
#Day41
Selasa, 19 Juni 2018
Indahnya Kebersamaan (o.d.o.s project#10)
Saya, 3 bersaudara perempuan semua. Dua dari kami sudah menikah dan ikut suami masing-masing setelah menikah. Saya ikut suami ke Jakarta dan adik ikut suami ke Semarang. Jadilah di rumah hanya ibu bapak dan adik bungsu. Dulu saat kami masih berkumpul rumah terasa ramai tapi saat satu per satu menikah, keramaian itu pun jarang sekali. Terulang saat kami kumpul di moment lebaran seperti saat ini.
Ngobrol bersama, bercanda bersama, makan bersama dan semua yang dilakukan bersama itu rasanya selalu berkesan. Mungkin inilah yang dinamakan indahnya kebersamaan yang kini jarang dirasakan dan moment lebaran seperti inilah akhirnya yang ditunggu-tunggu karena semua bisa berkumpul.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2rbi
#Day40
Ngobrol bersama, bercanda bersama, makan bersama dan semua yang dilakukan bersama itu rasanya selalu berkesan. Mungkin inilah yang dinamakan indahnya kebersamaan yang kini jarang dirasakan dan moment lebaran seperti inilah akhirnya yang ditunggu-tunggu karena semua bisa berkumpul.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2rbi
#Day40
Senin, 11 Juni 2018
Kenapa harus berjuang? (o.d.o.s project#9)
Dalam sebuah postingan ust. Salim A Fillah beliau menuliskan "makan setelah berjuang (berbuka) ternyata lebih nikmat dibanding makan setelah tidur (sahur). Maka mari kita penuhi hidup ini dengan perjuangan, agar ujungnya kelak disesaki kenikmatan".
Ehm...ada yang merasakan seperti yang dituliskan ustadz Salim ga buk? Kalau saya sih iya😁. Rasanya kalau makan sahur itu habisnya lebih sedikit dibanding saat berbuka dan rasanya pun lebih nikmat saat berbuka. Hal ini jadi mengingatkan saya tentang sebuah perjuangan. Kenapa Allah mengajarkan kita untuk berusaha memaksimalkan ikhtiar terlebih dahulu saat kita berdoa meminta sesuatu pada Allah? Ya, agar kita pandai bersyukur dan merasakan kenikmatan hasil perjuangan kita. Ternyata memang rasanya beda saat kita menginginkan sesuatu tanpa perjuangan dengan yang membutuhkan perjuangan. Pastilah akan berasa dan membekas yang dengan perjuangan lantas kita pasti akan mensyukurinya. Semoga ramadan ini menjadi momentum kita untuk terus memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai apa yang kita inginkan.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day31
Ehm...ada yang merasakan seperti yang dituliskan ustadz Salim ga buk? Kalau saya sih iya😁. Rasanya kalau makan sahur itu habisnya lebih sedikit dibanding saat berbuka dan rasanya pun lebih nikmat saat berbuka. Hal ini jadi mengingatkan saya tentang sebuah perjuangan. Kenapa Allah mengajarkan kita untuk berusaha memaksimalkan ikhtiar terlebih dahulu saat kita berdoa meminta sesuatu pada Allah? Ya, agar kita pandai bersyukur dan merasakan kenikmatan hasil perjuangan kita. Ternyata memang rasanya beda saat kita menginginkan sesuatu tanpa perjuangan dengan yang membutuhkan perjuangan. Pastilah akan berasa dan membekas yang dengan perjuangan lantas kita pasti akan mensyukurinya. Semoga ramadan ini menjadi momentum kita untuk terus memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai apa yang kita inginkan.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day31
Sabtu, 09 Juni 2018
Teman Main Azhima (o.d.o.s project#8)
Tiga hari ini azhima punya teman main baru. Sebelum-sebelumnya memang azhima jarang saya ajak keluar. Lebih banyak main di dalam rumah. Tapi akhir-akhir ini saat dia lagi senang-senangnya belajar jalan, seringkali meminta dibukakan pintu dan main di luar.
Saat ada beberapa anak kecil yang bermain di depan rumah, dia pun melangkahkan kaki ke kerumunan anak kecil itu. Ia terlihat sumringah. Mungkin ia bosan di rumah dan dapat suasana baru..hehe. Sesekali gapapa pikirku. Karena yang membuatku malas main keluar itu kalau emak-emaknya udah duduk bersama pasti ngobrolnya kemana-mana.
Nah saat ia sedang bermain, ada anak kecil mendekat lalu mengajaknya bermain. Ia nampak senang dan saya lihat anak kecil itu baik. Jadilah saya membiarkannya bermain dengannya dan tetap mengawasinya. Lalu hari-hari berikutnya ia dan adiknya selalu manggil-manggil azhima mau diajak main. Lalu ku bukakan pintu, ku minta main di rumah saja.
Hari ini pun sama, mereka datang lagi ke rumah dan azhima pun terlihat senang bermain bersama mereka. Dari sini saya bisa melihat bahwa memang sesuatu yang dari hati itu akan masuk ke hati pula. Diantara banyak anak kecil seumuran azhima di sekitaran rumah, hanya azhima nampaknya yang mencuri perhatiannya. Entahlah karena apa saya juga kurang tau. Tapi dari sekian anak yang mengajak main azhima, merekalah yang membuat azhima tertawa riang. Tak tahu pasti apa yang membuat mereka serasa sudah menjadi sahabat tapi yang pasti ketulusan mereka saya rasa dirasakan oleh azhima sehingga ia pun nyaman bermain bersamanya.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Projecet2RBI
#Day29
Saat ada beberapa anak kecil yang bermain di depan rumah, dia pun melangkahkan kaki ke kerumunan anak kecil itu. Ia terlihat sumringah. Mungkin ia bosan di rumah dan dapat suasana baru..hehe. Sesekali gapapa pikirku. Karena yang membuatku malas main keluar itu kalau emak-emaknya udah duduk bersama pasti ngobrolnya kemana-mana.
Nah saat ia sedang bermain, ada anak kecil mendekat lalu mengajaknya bermain. Ia nampak senang dan saya lihat anak kecil itu baik. Jadilah saya membiarkannya bermain dengannya dan tetap mengawasinya. Lalu hari-hari berikutnya ia dan adiknya selalu manggil-manggil azhima mau diajak main. Lalu ku bukakan pintu, ku minta main di rumah saja.
Hari ini pun sama, mereka datang lagi ke rumah dan azhima pun terlihat senang bermain bersama mereka. Dari sini saya bisa melihat bahwa memang sesuatu yang dari hati itu akan masuk ke hati pula. Diantara banyak anak kecil seumuran azhima di sekitaran rumah, hanya azhima nampaknya yang mencuri perhatiannya. Entahlah karena apa saya juga kurang tau. Tapi dari sekian anak yang mengajak main azhima, merekalah yang membuat azhima tertawa riang. Tak tahu pasti apa yang membuat mereka serasa sudah menjadi sahabat tapi yang pasti ketulusan mereka saya rasa dirasakan oleh azhima sehingga ia pun nyaman bermain bersamanya.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Projecet2RBI
#Day29
Jumat, 08 Juni 2018
Duhai Teman, Kisahmu Pengingat Untukku (o.d.o.s project#7)
Saat pekerjaan rumah sudah selesai dan azhima sedang tertidur, saya membuka facebook sebentar. Saat itu yang terpampang di layar adalah tulisan teman saya di sebuah grup komunitas menulis. Langsung saja saya baca sampai tuntas. Membaca tulisan teman itu rasanya langsung terbayang dengan kondisi diri.
Teman tersebut menuliskan kisah seorang suami yang menelantarkan anak dan istrinya. Memberikan nafkah yang seadanya bahkan bisa dibilang tidak bertanggung jawab atas anak dan istrinya. Bagaimana tidak bertanggung jawab, kalau istrinya tidak diberi uang belanja. Bahkan dalam kondisi menyusui, istrinya sampai kelaparan dan hanya minum air putih saja. Hingga akhirnya istrinya pun banting tulang sembari momong anaknya untuk mencari penghasilan. Istri yang seharusnya jadi tulang rusuk malah jadi tulang punggung.
Saya penasaran dengan tulisan teman ini, apakah diambil dari kisah nyata atau fiksi. Hati ini pun semakin geram saat saya coba tanyakan ke penulisnya, ternyata ini adalah kisah nyata. Astaghfirulllah ya Allah...Saya pun langsung teringat kebaikan-kebaikan suami selama ini. Rasanya langsung tertunduk lemas. Selama ini saya menganggap apa yang dilakukan suamiku adalah hal yang lumrah yang seharusnya dilakukan suami. Ternyata tak semua suami seperti itu. Ya Allah, betapa seringnya saya ga bersyukur atas nikmatMu ini. Astaghfirullah...
Suami yang selama ini sudah sabar menghadapi istri yang cerewet, selalu ringan membantu istrinya, saat istri kelelahan dia yang mengganti jagain anak meski dia sendiri lelah seharian bekerja, selalu diam kalau istrinya ngomel, selalu menanyakan bunda kepingin apa/mau nitip apa setiap ia pulang kerja dan kebaikan-kebaikan lainnya yang tak bisa dihitung lagi. Ya Allah, ampunilah dosaku.
Dari kisah ini hikmah yang kudapatkan adalah bisa jadi sesuatu yang kita miliki yang kita anggap sepele, bisa menjadi berharga bagi orang lain. Maka tetaplah bersyukur atas apa yang kamu miliki. Terimakasih teman, kisahmu menjadi pengingat untukku.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day28
Teman tersebut menuliskan kisah seorang suami yang menelantarkan anak dan istrinya. Memberikan nafkah yang seadanya bahkan bisa dibilang tidak bertanggung jawab atas anak dan istrinya. Bagaimana tidak bertanggung jawab, kalau istrinya tidak diberi uang belanja. Bahkan dalam kondisi menyusui, istrinya sampai kelaparan dan hanya minum air putih saja. Hingga akhirnya istrinya pun banting tulang sembari momong anaknya untuk mencari penghasilan. Istri yang seharusnya jadi tulang rusuk malah jadi tulang punggung.
Saya penasaran dengan tulisan teman ini, apakah diambil dari kisah nyata atau fiksi. Hati ini pun semakin geram saat saya coba tanyakan ke penulisnya, ternyata ini adalah kisah nyata. Astaghfirulllah ya Allah...Saya pun langsung teringat kebaikan-kebaikan suami selama ini. Rasanya langsung tertunduk lemas. Selama ini saya menganggap apa yang dilakukan suamiku adalah hal yang lumrah yang seharusnya dilakukan suami. Ternyata tak semua suami seperti itu. Ya Allah, betapa seringnya saya ga bersyukur atas nikmatMu ini. Astaghfirullah...
Suami yang selama ini sudah sabar menghadapi istri yang cerewet, selalu ringan membantu istrinya, saat istri kelelahan dia yang mengganti jagain anak meski dia sendiri lelah seharian bekerja, selalu diam kalau istrinya ngomel, selalu menanyakan bunda kepingin apa/mau nitip apa setiap ia pulang kerja dan kebaikan-kebaikan lainnya yang tak bisa dihitung lagi. Ya Allah, ampunilah dosaku.
Dari kisah ini hikmah yang kudapatkan adalah bisa jadi sesuatu yang kita miliki yang kita anggap sepele, bisa menjadi berharga bagi orang lain. Maka tetaplah bersyukur atas apa yang kamu miliki. Terimakasih teman, kisahmu menjadi pengingat untukku.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day28
Rabu, 06 Juni 2018
Bahagiamu, bahagiaku nak (o.d.o.s project#6)
Salah satu kebahagiaan seorang ibu itu adalah saat melihat anaknya semakin bertambah kemampuannya. Entah itu kognitif, afektif ataupun psikomotorik. Saat ini anak saya berumur 14 bulan. Ia sedang belajar berdiri sendiri dan berjalan. Proses ini melatih kesabaran emaknya untuk sedikit menahan kelelahan karena ia lagi senang-senangnya berjalan sehingga sering minta ditatih.
Pagi tadi saat saya sedang bermain dengannya, tetiba dia ambil posisi seperti rukuk tapi tangan diberdirikan ke bawah (apa ya namanya..hehe, kayak setengah berdiri gtu) terus perlahan mencoba menarik badannya dan taraaa dia berdiri sendiri. MasyaAllah emaknya ini melihat peristiwa itu langsung nangis bahagia. Alhamdulillah rasanya terharu dan bahagia saat melihat perkembangannya karena itu artinya ia akan segera bisa berjalan. Selain itu kebahagiaan emaknya adalah yang pertama kali menyaksikan setiap perkembangan anaknya. Semoga Allah selalu memudahkan dalam setiap tumbuh kembangmu ya nak😘. Semangat belajar terus nak.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day26
Pagi tadi saat saya sedang bermain dengannya, tetiba dia ambil posisi seperti rukuk tapi tangan diberdirikan ke bawah (apa ya namanya..hehe, kayak setengah berdiri gtu) terus perlahan mencoba menarik badannya dan taraaa dia berdiri sendiri. MasyaAllah emaknya ini melihat peristiwa itu langsung nangis bahagia. Alhamdulillah rasanya terharu dan bahagia saat melihat perkembangannya karena itu artinya ia akan segera bisa berjalan. Selain itu kebahagiaan emaknya adalah yang pertama kali menyaksikan setiap perkembangan anaknya. Semoga Allah selalu memudahkan dalam setiap tumbuh kembangmu ya nak😘. Semangat belajar terus nak.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day26
Selasa, 05 Juni 2018
Janji Allah Itu Pasti (o.d.o.s Project#5)
Allah SWT, janjinya selalu pasti. Yupz, hari ini saya benar-benar dibuat mewek saat mengalami kejadian yang hikmahnya adalah tentang kepastian janji Allah yang akan menolong hambaNya saat menolong orang lain. Seperti hadist yang diriwayatkan muslim berikut ini.
Pagi tadi tetangga datang ke rumah. Ia bercerita sedang tidak ada uang cukup untuk membelikan susu cucunya. Lalu berniat meminjam uang kepada saya. Sebenarnya uang saya yang ngasih suami pun pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sampai saat mudik lebaran. Tapi karena saya ga tega dan pasrah saja sama Allah karena tetangga itu baik banget juga sama saya dan seringkali mengantar sayuran ke rumah, saya pun meminjami uang untuk beli susu cucunya. Dalam hati berdoa semoga Allah mencukupkan kebutuhan saya. Saya lihat stok foodprep juga masih cukup untuk 3 hari jadi bisa mengurangi pengeluaran.
Setelah tetangga pulang, saya pun main bersama azhima. Saat azhima lagi anteng, sebentar saya buka ig dan mendapati pengumuman dari RB Menulis IP Jakarta bahwa saya menjadi salah satu pemenang quote contest ramadhan dan berhak mendapatkan voucher belanja 100K. Baca pengumuman ini langsung mewek. MasyaAllah belum juga jeda sehari, Allah sudah menepati janjinya. Bukan perkara mendapatkan uangnya yang membuatku terharu karena memang saya merasa ini bukan hak saya. Saya hanya membuat 4 quote dari 5 quote yang seharusnya dibuat. Tapi yang membuatku haru, pengumuman ini memberikan hikmah yang jelas kepadaku bahwa saat kita memudahkan kesulitan orang lain, maka Allah pun akan memudahkan urusan kita. Ya Allah, sudah banyak sekali nikmat yang telah Engkau berikan padaku tapi seringkali saya lalai ga mensyukurinya. Astaghfirullahaladzim😭😭😭.
Pikiran saya pun kembali teringat saat beberapa waktu lalu, saya muhasabah diri. Rasanya saya itu ga bermanfaaat. Kurang banget bersyukurnya. Sampai ketakutan jika saya termasuk yang memiliki hati yang 'sakit', naudzubillah mindzalik. Dengan kejadian ini semoga saya lebih bisa bersyukur lagi. Pandai mengolah rasa dan hati agar senantiasa tertaut pada Rabb yang mengasihi. Semoga 10 hari terakhir di bulan ramadhan ini bisa menjadi pelecut untuk berbenah diri. Ya muqollibal qulub tsabit qolbi 'ala dinnik.aamiin
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensiciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day25
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Barangsiapa yang menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sekian banyak kesusahan orang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya di hari kiamat kelak.
Dan barangsiapa memberikan kemudahan (membantu) orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat.
Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat.Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya. (HR Muslim)
Pagi tadi tetangga datang ke rumah. Ia bercerita sedang tidak ada uang cukup untuk membelikan susu cucunya. Lalu berniat meminjam uang kepada saya. Sebenarnya uang saya yang ngasih suami pun pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sampai saat mudik lebaran. Tapi karena saya ga tega dan pasrah saja sama Allah karena tetangga itu baik banget juga sama saya dan seringkali mengantar sayuran ke rumah, saya pun meminjami uang untuk beli susu cucunya. Dalam hati berdoa semoga Allah mencukupkan kebutuhan saya. Saya lihat stok foodprep juga masih cukup untuk 3 hari jadi bisa mengurangi pengeluaran.
Setelah tetangga pulang, saya pun main bersama azhima. Saat azhima lagi anteng, sebentar saya buka ig dan mendapati pengumuman dari RB Menulis IP Jakarta bahwa saya menjadi salah satu pemenang quote contest ramadhan dan berhak mendapatkan voucher belanja 100K. Baca pengumuman ini langsung mewek. MasyaAllah belum juga jeda sehari, Allah sudah menepati janjinya. Bukan perkara mendapatkan uangnya yang membuatku terharu karena memang saya merasa ini bukan hak saya. Saya hanya membuat 4 quote dari 5 quote yang seharusnya dibuat. Tapi yang membuatku haru, pengumuman ini memberikan hikmah yang jelas kepadaku bahwa saat kita memudahkan kesulitan orang lain, maka Allah pun akan memudahkan urusan kita. Ya Allah, sudah banyak sekali nikmat yang telah Engkau berikan padaku tapi seringkali saya lalai ga mensyukurinya. Astaghfirullahaladzim😭😭😭.
Pikiran saya pun kembali teringat saat beberapa waktu lalu, saya muhasabah diri. Rasanya saya itu ga bermanfaaat. Kurang banget bersyukurnya. Sampai ketakutan jika saya termasuk yang memiliki hati yang 'sakit', naudzubillah mindzalik. Dengan kejadian ini semoga saya lebih bisa bersyukur lagi. Pandai mengolah rasa dan hati agar senantiasa tertaut pada Rabb yang mengasihi. Semoga 10 hari terakhir di bulan ramadhan ini bisa menjadi pelecut untuk berbenah diri. Ya muqollibal qulub tsabit qolbi 'ala dinnik.aamiin
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensiciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day25
Senin, 04 Juni 2018
Jejak Para Pejuang (o.d.o.s project#4)
Beberapa hari ini mendengar dan membaca pemberitaan tentang sosok yang menginspirasi yang mengorbankan harta dan jiwanya untuk berjuang di jalan Allah. Pejuang itu adalah Razan al Najjar dan Ali Banat.
Ali Banat saat divonis kanker mulut oleh dokter dan hanya akan bertahan hidup selama 7 bulan, lantas beliau menjual harta miliknya untuk kemudian disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Dengan hartanya, beliau mampu membantu banyak orang melalui pembangunan rumah untuk janda, rumah sakit, masjid, sekolah, rumah anak yatim dan sebagainya.
Sedangakan Razan Al Najjar pemudi asal Palestina yang baru berusia 21 tahun dan menjadi perawat untuk membantu menyelamatkan korban akibat konflik di Palestine. Saat itu ia sedang membantu menyelamatkan massa yang terkena tembakan air mata, namun tentara israil laknatullah menembak dadanya dengan peluru panas yang membuatnya tersungkur dan akhirnya syahid. Masyarakat Palestina berduka, bahkan dunia pun ikut berduka. Ribuan orang mensholatkan dan mengantarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhir. Sungguh Allah sangat menyayangi keduanya.
Jejak para pejuang ini, meskipun ia sudah tiada, masih sangat terasa dan nyata manfaatnya. Ini menjadi pelajaran bagi saya, sudah berjuang apa untuk menolong agama Allah? Pantaskah aku masuk ke surgaNya? Namun aku juga tak masu masuk ke nerakaNya. Astaghfirullah😢😢😢. Semoga ini menjadi pelecut untuk memanfaatkan momentum 10 hari terakhir di bulan ramadan agar bisa meneguk kenikmatan yang Allah suguhkan bagi hambaNya yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri.
#Ruangberkaryaibu
#Institutibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day24
Ali Banat saat divonis kanker mulut oleh dokter dan hanya akan bertahan hidup selama 7 bulan, lantas beliau menjual harta miliknya untuk kemudian disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Dengan hartanya, beliau mampu membantu banyak orang melalui pembangunan rumah untuk janda, rumah sakit, masjid, sekolah, rumah anak yatim dan sebagainya.
Sedangakan Razan Al Najjar pemudi asal Palestina yang baru berusia 21 tahun dan menjadi perawat untuk membantu menyelamatkan korban akibat konflik di Palestine. Saat itu ia sedang membantu menyelamatkan massa yang terkena tembakan air mata, namun tentara israil laknatullah menembak dadanya dengan peluru panas yang membuatnya tersungkur dan akhirnya syahid. Masyarakat Palestina berduka, bahkan dunia pun ikut berduka. Ribuan orang mensholatkan dan mengantarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhir. Sungguh Allah sangat menyayangi keduanya.
Jejak para pejuang ini, meskipun ia sudah tiada, masih sangat terasa dan nyata manfaatnya. Ini menjadi pelajaran bagi saya, sudah berjuang apa untuk menolong agama Allah? Pantaskah aku masuk ke surgaNya? Namun aku juga tak masu masuk ke nerakaNya. Astaghfirullah😢😢😢. Semoga ini menjadi pelecut untuk memanfaatkan momentum 10 hari terakhir di bulan ramadan agar bisa meneguk kenikmatan yang Allah suguhkan bagi hambaNya yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri.
#Ruangberkaryaibu
#Institutibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensimuciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day24
Minggu, 03 Juni 2018
Sekecil Apapun Kemampuan, Tidak Bisa Diremehkan (o.d.o.s project#3)
Pagi tadi saat mengisi BBM, suami tidak mengisi di tempat biasanya. Ternyata di pom tersebut menerapkan sistem self service. Jadi membayar dulu di kasir berapa BBM yang mau dibeli lalu menuangkan BBM sendiri ke kendaraan dari mesinnya. Karena belum terbiasa menggunakan selangnya, suami pun mengalami kendala saat menuangkan BBM ke kendaraan. Terlalu keras menekan vegas selangnya dan belum tahu bagaimana posisi selang agar tidak pas di palangan tempat bensin yang akhirnya banyak BBM yang tumpah karena nyembur keluar saat diisikan. Nah dari sini kami belajar, meskipun hanya sekedar menuang, ternyata tak semudah yang dibayangkan. Sehingga kita pun tak boleh meremehkan pekerjaan ataupun hal-hal yg kita pandang kecil yang dilakukan orang lain. Bisa jadi saat kita diminta melakukannya, meskipun terlihat mudah, kita tak mampu melakukannya. Pembelajaran untuk bersikap saling menghargai dan menghormati.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensiciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day23
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensiciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day23
Sabtu, 02 Juni 2018
Rezeki Tidak Akan Tertukar (o.d.o.s project#2)
Allah telah menjamin rezeki untuk setiap hamba-hambaNya. Bahkan sudah dituliskan sejak dalam kandungan saat ditiupkan ruh. Kemarin saat ke pasar belanja keperluan rumah, saya memperhatikan lapak para pedagang. Di pasar, banyak pedagang yang menjual barang dagangan yang hampir sama bahkan sama jenisnya. Letaknya pun saling berdampingan. Ada yang sepi, ada yang ramai. Saya pun sebagai pembeli saat melewati pedagang yang menjual barang yang saya ingin beli tetapi saya tergerak untuk berhenti pada seorang pedagang Nah ini mungkin yang namanya rezeki tak akan tertukar. Meskipun harga sama, jenis barang sama tapi jika belum rezekinya maka kita pun digerakkan untuk mendatangi pedagang yang telah Allah atur rezekinya melalui perantaraan kita.
Kejadian kedua saat saya mau beli pisang. Pertama mampir ke lapak pedagang itu, pedagangnya masih tidur. Ada beberapa calon pembeli juga tapi akhirnya ga jadi beli karena pembelinya tidur. Akhirnya saya cari ke pedagang lain. Setelah ke beberapa pedagang dan tidak menemukan pisang yang saya cari, akhirnya saya kembali ke lapak pedagang yang pertama. Ternyata masih tidur. Berusaha membangunkan tetap saja ga bangun. Yasudah akhirnya saya pun ga jadi beli. Mungkin belum rejeki saya mendapatkan pisang itu dan belum rejekinya pedagang itu juga.
Nah dari kedua kejadian tersebut, hikmah yang saya dapatkan adalah memaksimalkan ikhtiar menjemput rezeki dan berdoa agar diberikan rezeki yang berkah dan melimpah selebihnya tawakal pada Allah SWT. Mensyukuri setiap apa yang Allah berikan kepada kita.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensiciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day22
Kejadian kedua saat saya mau beli pisang. Pertama mampir ke lapak pedagang itu, pedagangnya masih tidur. Ada beberapa calon pembeli juga tapi akhirnya ga jadi beli karena pembelinya tidur. Akhirnya saya cari ke pedagang lain. Setelah ke beberapa pedagang dan tidak menemukan pisang yang saya cari, akhirnya saya kembali ke lapak pedagang yang pertama. Ternyata masih tidur. Berusaha membangunkan tetap saja ga bangun. Yasudah akhirnya saya pun ga jadi beli. Mungkin belum rejeki saya mendapatkan pisang itu dan belum rejekinya pedagang itu juga.
Nah dari kedua kejadian tersebut, hikmah yang saya dapatkan adalah memaksimalkan ikhtiar menjemput rezeki dan berdoa agar diberikan rezeki yang berkah dan melimpah selebihnya tawakal pada Allah SWT. Mensyukuri setiap apa yang Allah berikan kepada kita.
#Ruangberkaryaibu
#Ibuprofesional
#Mandiriberkaryapercayadiritercipta
#Kenalipotensiciptakanruangberkaryamu
#Project2RBI
#Day22
Langganan:
Postingan (Atom)
Scale Up Impact
Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...
-
Kumerayu pada Allah yang tahu isi hatiku dimalam hening aku selalu mengadu Tunjukan padaku… Kuaktifkan radarku mencari sosok yang di...
-
PUBERTY By Rima dan Ani Bismillahirohmanirrohim. Assallamualaikum teman-teman Malam ini saya dan mba Ani akan bertugas presentasi 😊 ...
-
Tak terasa sudah masuk pekan ke 7 di kelas ulat-ulat. Setelah berkelana mencari keluarga dan teman di camping ground untuk mencari "mak...