Sabtu, 31 Juli 2021

Review Jurnal #2

Hai...assalamu'alaikum ibu pembaharu.

Setelah bolak balik baca jurnal buddy, yang kali ini dapat kesempatan mereview jurnal buddy yang kece badai, akhirnya bisa menuliskannya disini😁.

Pada review jurnal buddy di materi yang kedua ini saya mendapat kesempatan mereview jurnal mba Ratna Palupi dari Yogyakarta. Awal pertama saya membuka file buddy sambil saya penasaran siapa buddy saya di pekan ini, saya langsung kaget saat saya mendapati nama yang tertulis adalah nama mba Ratna Palupi. Pasalnya pas beberapa hari setelah melihat kampanye biyung di medsos, saya kepikiran kampanyenya terus yang kebetulan problem statementnya sama dengan tetangga cohousing saya. Saya mau menyampaikan ke tetangga tapi belum jadi. Ingat mba Ratna Palupi, langsung ingat griya berkah. Sebuah home team yang kompak. Mengenal mba Ratna sebagai orang yang semangatnya luar biasa, gercep dan sosok leader yang kece masyaAllah. Sukses selalu griya berkah dan HH team.

Lanjut ke jurnalnya. Setelah terkaget2 dengan nama buddy saya pekan ini, mata saya pun terpesona saat membaca rentetan tulisan di jurnal buddy. Komplit...plit...plit. Sampai saya baca berkali2. Dan saya pun kebingungan mau memberikan masukan apa karena menurut saya sudah super duper lengkap dan saya justru bersyukur banget bisa membaca jurnal mba Ratna karena banyak banget insight yang saya dapatkan untuk diri saya pribadi maupun tim. Meskipun sempat ada miskom saat mba Ratna kampanye tapi mba Ratna langsung bisa switch dengan memberikan peran sesuai dengan apa yang dimiliki oleh anggota tim. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, mba Ratna menambahkannya dengan suwir2an ayam, bawang goreng, kacang, daun bawang sehingga menjadi bubur ayam yang special. Jadi ga menjadu problem miskom itu karena sudah teratasi. Dan inilah feedback dari saya untuk Hello Healthy Team. Semoga semakin kompak ya biyung...💪💪.


Belum selesai sampai situ, saya pun terkejut lagi, terpana saat mendapati mba Ratna Palupi sudah selesai mereview jurnal saya dan menuliskannya dalam jurnal. MasyaAllah...saya pun berusaha mengejarnya tapi ternyata lambat banget saya dan baru bisa menyelesaikannya. Maafkan ya biyung🙈🙏.

Terimakasih untuk feedback mba Ratna untuk saya dan tim, pas banget dengan insight yang saya dapatkan setelah membaca jurnal mba Ratna dan ingin saya sampaikan ke tim. Dan inilah feedback mba Ratna untuk saya dan tim.


Ini sangat bermanfaat untuk kami. Terimakasih banyak mba Ratna🤗❤.

#umpanbalik2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity


Selasa, 27 Juli 2021

Membangun Tim yang Solid

Haiii....assalamu'alaikum ibu pembaharu.

Pada pekan sebelumnya kami di kelas bunsal diminta untuk mengidentifikasi masalah sebagai permulaan untuk mengetahui apa yang akan kita fokuskan untuk dicari solusinya. Lalu saya memutuskan untuk mengangkat masalah manajemen emosi sebagai problem statement. Untuk memecahkan masalah ini dan menemukan solusi dari permasalahan ini, akan lebih mudah dan lebih berdampak jika kami kerjakan bersama dalam sebuah tim.

Pada pekan ini, kami pun diminta untuk membangun tim baik dari anggota keluarga, member ibu profesional, mahasiswa ibu pembaharu maupun ibu yang memiliki permasalahan ataupun memiliki keahlian yang kami butuhkan untuk memecahkan problem statement yang telah dituliskan. Kami diminta untuk berkampanye mencari tim. Dan saya pun berkampanye melalui facebook https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10208795554001472&id=169181095.


Sembari berkampanye, saya pun sambil membaca kampanye dari teman2 lain siapa tau ada yang memiliki problem statement yang sama. Saya pun akhirnya berhenti pada kampanye mba Nur Maulidah (Uli). Karena merasa memiliki problem statement yang sama, akhirnya saya melamar untuk bergabung dalam timnya. Dan ternyata mba Uli pun sudah bergabung dalam timnya Teh Michelle Ronida Karamoy. Hingga akhirnya kami bersama-sama bergabung dengan tim Emotional Healing yang digawangi oleh Teh Michele Ronida Karamoy seorang Terapis emotional healing beserta 9 ibu lainnya yang memiliki problem statement yang sama. Leaderpun segera berkoordinasi dan mengadakan pertemuan perdana via Zoom. Saya sendiri kesulitan bergabung untuk pertemuan perdana ini karena masalah sinyal. 

Dari hasil pemetaan hard dan soft skill yang dimiliki oleh tim, maka beginilah pembagian tugasnya.


Kami masih terus berdiskusi untuk melengkapi apa saja yang dibutuhkan tim, menyiapkan nama tim dan materi2 apa saja yang diperlukan oleh anggota tim sebelum menebar manfaat keluar. Semoga kedepan kami bisa bermanfaat baik buat anggota tim maupun masyarakat luas.

#Materi2

#Membanguntimyangsolid

#Ibupembaharu

#Bundasaliha

#Darirumahuntukdunia

#Hexagoncity

#Institutibuprofesional

#Semestakaryauntukindonesia

Selasa, 13 Juli 2021

Review Jurnal#1

 Haii ibu pembaharu...

Assalamu'alaikum

Apa kabar hari ini?


Pekan ini, di kelas bunsal jadwalnya adalah mereview jurnal salah satu teman kelas di bunsal. Saya pun berpasangan dengan mba Nurhasnah. Setelah pengumuman pasangan review, kami pun saling menghubungi dan bertukar jurnal untuk kami review.


Berikut hasil review dari saya untuk mba Nurhasnah

1. Apa yang sudah baik

Identifikasi masalah sudah bagus dan detail, sudah dikelompokkan berdasarkan masalah personal, keluarga dan lingkungan. Analisis masalah pun sudah fokus sesuai dengan problem statement yang dituliskan yaitu tentang keresahan menghadapi anak yang suka main game online.

2. Apa yang perlu diperbaiki

Secara keseluruhan sudah baik, tinggal menyusun dan merealisasikan strategi yang akan diterapkan untuk menyelesaikan masalah.

3. Apakah masalah yang ditulis di problem statement akan benar-benar diselesaikan

Mba Nurhasnah optimis masalah bisa terselesaikan dengan memulai untuk fokus menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan di Institute Ibu Profesional yang sesuai dengan value dan fitrah keluarganya.



Sedangkan hasil review untuk jurnal yang telah saya buat dari mba Nur, sebagai berikut :

#umpanbalik1
#identifikasimasalah
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity



Senin, 05 Juli 2021

Identifikasi Masalah (Jurnal#1 Kelas Bunsal)

Haiiii assalamu'alaikum para ibu pembaharu di seluruh penjuru. Apa kabar? Semoga sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Tetap jaga diri ya buk..

Setelah Kelas Bunda Saliha resmi di buka oleh Founding Mother, para mahasiswa pun telah belajar di sesi pertama dan pembahasannya adalah tentang identifikasi masalah. Semua para mahasiswa diberi waktu dua pekan untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi dan akan menjadi konsen untuk ditemukan solusinya bersama-sama selama 6 bulan ke depan.

Saya pun akhirnya mencoba berpikir secara mendalam apa masalah yang sedang saya hadapi dan menganalisa akar masalahnya. Setelah perenungan panjang, akhirnya saya menemukan banyak hal2 yang menjadi 'penghambat' untuk saya berkembang dan merasa ini sebuah masalah dan harus saya selesaikan.

Masalah saya :

1. Bersumbu pendek (cepat marah)

2. Merasa kurang percaya diri dengan diri sendiri

3. Belum maksimal membersamai anak

4. Komunikasi dengan anak dan pasangan

5. Mindset tentang mendidik anak (pola asuh) yang masih belum sejalan dengan pasangan. Jadi seringkali ini menjadikan kami pun berbeda saat menyikapi anak

6. Manajemen diri untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan membersamai anak kurang maksimal

7. Di satu sisi ingin mandiri keuangan, di satu sisi anak2 masih membutuhkan fokus perhatian lebih jadi rencana bisnis keluarga masih tertunda

8. Minder belum bisa berkarya apa2, di satu sisi ingin berkontribusi di lingkungan sekitar



Bagaimana saya tahu kalau ini masalah saya?

Karena beberapa hal yang telah saya tuliskan tersebut seringkali menguras pikiran saya, membuat bad mood dan merasa sedih melihat kondisi diri sendiri yang rasanya kok ga berkembang.



Bagaimana saya tahu kalau masalah saya sudah selesai?

Perasaan lega, pikiran plong, bisa merespon segala sesuatu yang terjadi dengan pikiran yang tenang, tidak mudah tersulut emosi dengan perilaku anak yang tidak sesuai harapan ataupun kondisi-kondisi yang terjadi di luar dugaan, tidak terlalu lama berpikir meratapi kejadian yang tidak diharapkan tetapi bisa segera mengambil tindakan yang tepat dan tidak mudah baperan.



Problem statement

Apa masalah saya?

Saya seringkali merasa kecewa dengan diri saya karena melihat diri ini bersumbu pendek (mudah emosian) entah saat anak melakukan hal-hal yang tidak kita sukai atau kondisi yang di luar dugaan. Rasanya energi saya terkuras untuk memikirkan hal ini. Dan ini pun akhirnya membuat saya tidak percaya diri, merasa belum bisa apa-apa dalam membersamai anak. Manajemen diri pun belum optimal. Selain itu, hal ini juga menjadikan komunikasi ke anak dan masalah bermasalah. Padahal saat kondisi tenang, hati dalam keadaan nyaman, pikiran tidak penuh beban, saya merasa bisa menyikapi perilaku anak yang tidak sesuai harapan dengan respon yang lebih baik, tidak dengan emosi. Saat merenung seringkali menyesal harusnya tadi tidak bersikap begini, begitu dll.

Pikiran ruwet dan pekerjaan rumah tangga uang menumpuk barangkali itu yang seringkali membuat saya mudah emosi. Karena setiap saya sudah bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membersamai anak jadi lebih tenang, tidak mudah emosi.

Itulah tantangan yang perlu saya selesaikan, bagaimana bisa memanajemen diri dengan baik untuk urusan domestik dan membersamai anak. Membersamai duo balita yang sedang dalam masa pertumbuhan dan mengurus pekerjaan rumah tangga sendiri tanpa art yang mana saya merasakan masih memberikan standart tinggi untuk urusan kerapian dan kebersihan rumah sehingga jika belum selesai pekerjaan rumah, pikiran kadi ikut ruwet, menjadi tantangan tersendiri buat saya. 


Bagaimana saya tahu ini masalah saya?

Mengapa beberapa hal yang saya tuliskan diatas menjadi masalah bagi saya, karena hal-hal tersebut rasanya sangat menguras energi dan likiran saya dan itu sangaaaaat berpengaruh pada mood hari itu dan sangaaat berpengaruh pada emosi saya.

Bagaimana saya tahu kalau masalah saya sudah selesai?

Emosi negatif bisa terkontrol, lebih bersabar sehingga bisa memberikan respon yang tepat.



Analisa Akar Masalah

Masalah Besar

Bersumbu pendek

Hasil yang tampak

Kurang percaya diri

Belum maksimal membersamai anak

Komunikasi dengan pasangan dan anak kurang baik


Akar Masalah 1

Manajemen diri yang masih amburadul

Akar Masalah 2

Mindset tentang mendidik anak yang masih perlu diselaraskan dengan pasangan



#Materi1

#ibupembaharu

#bundasaliha

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia



Welcome, Ibu Pembaharu

Tepat di tanggal 22 Juni yang lalu, kelas Bunda Saliha dibuka. Para Mahasiswa memasuki kampus Ibu Pembaharu. Kampus yang di dalamnya berisi mahasiswa yang semuanya perempuan dan mayoritas sudah menjadi ibu. Ibu yang memiliki semangat menimba ilmu dan bersiap untuk berkontribusi di lingkungan sekitar.

Perkulihaan kelas Bunda Shaliha di Kampus Ibu Pembaharu akan berlangsung selama 6 bulan. Tepat nanti pada tanggal 22 Desember kelas ini akan berakhir dan ditutup dengan sebuah agenda yang luar biasa.

Apakah ada yang penasaran bagaimana serunya perkulihaan di Kampus Ibu Pembaharu....simak video berikut ini.




Masih penasaran lagi? yukk meluncur ke www.ibupembaharu.com

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...