Senin, 05 Juli 2021

Identifikasi Masalah (Jurnal#1 Kelas Bunsal)

Haiiii assalamu'alaikum para ibu pembaharu di seluruh penjuru. Apa kabar? Semoga sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Tetap jaga diri ya buk..

Setelah Kelas Bunda Saliha resmi di buka oleh Founding Mother, para mahasiswa pun telah belajar di sesi pertama dan pembahasannya adalah tentang identifikasi masalah. Semua para mahasiswa diberi waktu dua pekan untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi dan akan menjadi konsen untuk ditemukan solusinya bersama-sama selama 6 bulan ke depan.

Saya pun akhirnya mencoba berpikir secara mendalam apa masalah yang sedang saya hadapi dan menganalisa akar masalahnya. Setelah perenungan panjang, akhirnya saya menemukan banyak hal2 yang menjadi 'penghambat' untuk saya berkembang dan merasa ini sebuah masalah dan harus saya selesaikan.

Masalah saya :

1. Bersumbu pendek (cepat marah)

2. Merasa kurang percaya diri dengan diri sendiri

3. Belum maksimal membersamai anak

4. Komunikasi dengan anak dan pasangan

5. Mindset tentang mendidik anak (pola asuh) yang masih belum sejalan dengan pasangan. Jadi seringkali ini menjadikan kami pun berbeda saat menyikapi anak

6. Manajemen diri untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan membersamai anak kurang maksimal

7. Di satu sisi ingin mandiri keuangan, di satu sisi anak2 masih membutuhkan fokus perhatian lebih jadi rencana bisnis keluarga masih tertunda

8. Minder belum bisa berkarya apa2, di satu sisi ingin berkontribusi di lingkungan sekitar



Bagaimana saya tahu kalau ini masalah saya?

Karena beberapa hal yang telah saya tuliskan tersebut seringkali menguras pikiran saya, membuat bad mood dan merasa sedih melihat kondisi diri sendiri yang rasanya kok ga berkembang.



Bagaimana saya tahu kalau masalah saya sudah selesai?

Perasaan lega, pikiran plong, bisa merespon segala sesuatu yang terjadi dengan pikiran yang tenang, tidak mudah tersulut emosi dengan perilaku anak yang tidak sesuai harapan ataupun kondisi-kondisi yang terjadi di luar dugaan, tidak terlalu lama berpikir meratapi kejadian yang tidak diharapkan tetapi bisa segera mengambil tindakan yang tepat dan tidak mudah baperan.



Problem statement

Apa masalah saya?

Saya seringkali merasa kecewa dengan diri saya karena melihat diri ini bersumbu pendek (mudah emosian) entah saat anak melakukan hal-hal yang tidak kita sukai atau kondisi yang di luar dugaan. Rasanya energi saya terkuras untuk memikirkan hal ini. Dan ini pun akhirnya membuat saya tidak percaya diri, merasa belum bisa apa-apa dalam membersamai anak. Manajemen diri pun belum optimal. Selain itu, hal ini juga menjadikan komunikasi ke anak dan masalah bermasalah. Padahal saat kondisi tenang, hati dalam keadaan nyaman, pikiran tidak penuh beban, saya merasa bisa menyikapi perilaku anak yang tidak sesuai harapan dengan respon yang lebih baik, tidak dengan emosi. Saat merenung seringkali menyesal harusnya tadi tidak bersikap begini, begitu dll.

Pikiran ruwet dan pekerjaan rumah tangga uang menumpuk barangkali itu yang seringkali membuat saya mudah emosi. Karena setiap saya sudah bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membersamai anak jadi lebih tenang, tidak mudah emosi.

Itulah tantangan yang perlu saya selesaikan, bagaimana bisa memanajemen diri dengan baik untuk urusan domestik dan membersamai anak. Membersamai duo balita yang sedang dalam masa pertumbuhan dan mengurus pekerjaan rumah tangga sendiri tanpa art yang mana saya merasakan masih memberikan standart tinggi untuk urusan kerapian dan kebersihan rumah sehingga jika belum selesai pekerjaan rumah, pikiran kadi ikut ruwet, menjadi tantangan tersendiri buat saya. 


Bagaimana saya tahu ini masalah saya?

Mengapa beberapa hal yang saya tuliskan diatas menjadi masalah bagi saya, karena hal-hal tersebut rasanya sangat menguras energi dan likiran saya dan itu sangaaaaat berpengaruh pada mood hari itu dan sangaaat berpengaruh pada emosi saya.

Bagaimana saya tahu kalau masalah saya sudah selesai?

Emosi negatif bisa terkontrol, lebih bersabar sehingga bisa memberikan respon yang tepat.



Analisa Akar Masalah

Masalah Besar

Bersumbu pendek

Hasil yang tampak

Kurang percaya diri

Belum maksimal membersamai anak

Komunikasi dengan pasangan dan anak kurang baik


Akar Masalah 1

Manajemen diri yang masih amburadul

Akar Masalah 2

Mindset tentang mendidik anak yang masih perlu diselaraskan dengan pasangan



#Materi1

#ibupembaharu

#bundasaliha

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...