Jumat, 28 Oktober 2016

Nice Home Work (NHW) #2 (Indikator Profesional) Kelas Matrikulasi Ibu Profesional

           
 
        Assalamu'alaikum pembelajar ^_^. Postingan kali ini tentang NHW di kelas matrikulasi ibu profesional yang sedang saya ikuti. Seperti pada materi pertama, untuk materi kedua di kelas matrikulasi ibu profesional tentang How To Be Profesional Mother, peserta kembali diberi tugas (Nice Home Work) untuk membuat indikator profesional sebagai individu, istri dan ibu. Dalam membuat indikator profesional ini harus menggunakan prinsip SMART. Apa itu SMART? SMART merupakan kependekan dari Spesifik (unik/detail), Measurable (terukur), Achievable (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah), Realistic (berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari), dan Timebond (ada batas waktu). Indikator ini juga menjadi bahan renungan apakah selama ini sudah profesional atau belum.
            Setelah mengetahui tugas tersebut, saya pun segera memikirkan indikator profesional apa saja yang bisa saja jadikan tolok ukur. Setelah merenung dan berdiskusi dengan suami, akhirnya menemukan indikator profesional. Berikut indikator profesional sebagai individu, istri dan ibu menurut saya dan suami.
1. Sebagai Individu
    Untuk indikator profesional sebagai individu, saya mengelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu jasadi (jasmani), ruhiyah (rohani) dan fikriyah. Adapun indikator profesional dari masing-masing kelompok yaitu sebagai berikut.
a. Jasadi (jasmani)
  • Teratur menjaga kebersihan badan (seperti mandi, gosok gigi dan lain-lain)
  • Menjaga kebersihan pakaian dan penampilan
  • Menjaga pola makan dan asupan makanan (makan tidak berlebihan dan menjaga makanan yang masuk halal dan thoyib)
  • Menjaga pola tidur
  • Olah raga minimal jalan kaki
  • Memperbanyak minum air putih, makan buah dan sayuran untuk menjaga kesehatan

b. Ruhiyah (rohani)
  • Sholat wajib tepat waktu
  • Tilawah rutin minimal 2 kali sehari setelah sholat subuh dan maghrib
  • Sholat sunah (qabliyah dan ba'diyah minimal 2x sehari, dhuha minimal 4x sepekan, tahajud minimal 3x sepekan)
  • Merutinkan sedekah minimal tiap hari jumat
  • Puasa sunah
  • Menjaga wudhu minimal saat mau tidur dan saat mau bepergian
  • Tadabur Quran minimal satu lembar per hari
  • Hafalan Al-Quran minimal 1 ayat per hari
  • Mendengarkan/mengikuti kajian keislaman minimal sepekan sekali

c. Fikriyah
  • Membaca buku minimal 1 buku setiap bulan
  • Membaca artikel-artikel yang bermanfaat
  • Menghadiri majelis ilmu secara offline minimal 1 x sepekan
  • Mengikuti kelas belajar online
Selain ketiga diatas, sebagai individu juga seringkali berinteraksi dengan orang lain. Nah ada juga beberapa indikator profesional, yaitu :
  • Bersikap baik terhadap tetangga
  • Bertegur sapa dan tersenyum saat bertemu dengan orang
  • Tidak menjelek-jelekkan orang lain
  • Bijak dalam menggunakan media sosial dengan menuliskan kalimat-kalimat positif
  • Berbagi masakan dengan tetangga

2. Sebagai Istri
Setelah berdiskusi dengan suami, menurut suami indikator istri yang profesional itu sebagai berikut.
  • Memiliki visi dan misi keluarga yang dituangkan dalam rencana tahunan
  • Memiliki rencana harian, mingguan dan bulanan untuk merealisasikan rencana tahunan
  • Mampu menghidangkan makanan yang sehat dan bergizi baik makanan utama maupun makanan pendamping setiap hari bagi keluarga
  • Mampu menjaga kebersihan dan kerapian rumah. Istri harus punya daftar tugas terkait ini meskipun dalam pelaksanaannya bisa didelegasikan
  • Merencanakan acara keluarga setiap akhir pekan. Tidak harus pergi ke tempat pariwisata, bisa sekedar olahraga bersama atau makan bersama di luar untuk merefresh pikiran
  • Mampu berpenampilan rapi dan menarik meskipun di rumah agar tetap bisa menjalankan tugas rumah secara profesional
  • Melepas suami saat mau berangkat kerja dan menyambut suami saat pulang kerja dengan wajah ceria dan sambutan yang hangat setiap hari
  • Berkata lembut pada suami setiap hari
  • Menjaga komunikasi dengan suami meskipun sedang bekerja.

3. Sebagai Ibu
Ibu memegang peran penting dalam keluarga, masyarakat maupun bagi sebuah negara karena menyangkut generasi penerus yang unggul. Adapun indikator profesional seorang ibu menurut kami yaitu sebagai berikut.
  • Memberikan ASI eklusif selama dua tahun untuk anak
  • Mendidik anak dengan cara yang tepat dan benar sesuai usia anaknya
  • Mencari tahu potensi anak dan mendampingi untuk meraih impiannya
  • Mengelola keuangan keluarga dengan cara membuat perencanaan keuangan tiap bulan
  • Membuat daftar tugas yang harus dikerjakan setiap hari sehingga apa yang dilakukan tidak ada yang sia-sia
  • Menjaga kebersihan dan kerapian rumah setiap hari
  • Bisa membagi waktu antara anak dan suami
  • Bersemangat untuk menuntut ilmu yang mendukung perannya sebagai ibu
  • Mengembangkan potensinya agar potensinya tetap tersalurkan meskipun menjadi ibu rumah tangga
  • Aktif mengikuti kegiatan sosial di masyarakat
           Itulah beberapa indikator profesional sebagai individu, istri dan ibu yang dapat saya dan suami jabarkan. Tugas ini menjadikan saya dan pasangan merevitalisasi kembali apa-apa yang telah kami lakukan selama ini. Ibu dan bunda sekalian pasti juga ingin menjadi ibu yang profesional kan? Nah cobalah untuk menjabarkan indikator profesional bersama pasangan sebagai tolok ukur pencapaian dan pedoman dalam melangkah.
         Terimakasih sekali kepada tim matrikulasi Institut Ibu Profesional dan Ibu Septi Peni yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk membina ibu-ibu menjadi ibu profesional.
Salam Pembelajar ^_^...
-Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga-

Rabu, 26 Oktober 2016

How To Be Profesional Mother

Menjadi ibu profesional, apakah itu impian Anda? Tanpa ragu, hampir semua perempuan pasti akan menjawab iya. Apalagi ibu adalah predikat yang 'prestisius' karena dipundaknyalah banyak peran penting dipikul. Ia menjadi penjaga aset negara yaitu generasi emas, menjadi madrasah pertama bagi generasi tersebut serta berperan menjadi supporter lelaki hebat. Oleh karena menjadi ibu profesional merupakan impian hampir semua perempuan, maka pembahasan ini pun menjadi materi kedua dalam kelas matrikulasi ibu profesional.
Sebelum membahas panjang lebar tentang bagaimana cara menjadi ibu profesional, kita perlu tahu terlebih dahulu sebenarnya apa makna dari ibu profesional? Ibu profesional merupakan ibu yang bersungguh-sungguh mendidik anak secara profesional, memahami cara mendidik anak, cara mengelola keluarganya dengan sangat benar dan sangat profesional, mandiri secara finansial tanpa meninggalkan anak-anaknya dan keluarganya.
Oleh karena itu untuk menjadi ibu profesional yang bisa mendidik anak secara profesional dan memahami cara mendidik anak, ibu harus perlu tahu terlebih dahulu apa saja yang dimiliki anak dan fitrah anak yang harus diketahui.
4 hal yang dimiliki oleh anak yaitu sebagai berikut.
  1. Intelectual Curiosity (rasa ingin tahu)
  2. Creative Imagination (daya kreatif)
  3. Art of Discovery (seni untuk menemukan)
  4. Nobel Attitude (akhlak mulia)
Selain itu, ibu juga perlu tahu tentang fitrah anak, diantaranya yaitu :
  1. Anak itu homo ludens, makhluk yang senang dengan permainan dan bermain.
  2. Rentang konsentrasi rata-rata anak adalah 1 menit x umurnya. Oleh karena itu untuk menambah rentang konsentrasi anak, ketika mau mengajak bermain, perlu diberi jeda (ice breaking) ketika rentang kosentrasi sudah habis.
  3. Secara natural, anak adalah makhluk pembelajar. Oleh karena itu tugas dari orang tua adalah membuat anak senang belajar.
  4. 80% otak anak berkembang di saat usia 0-8 th. Masa emas anak 0-3 tahun. Oleh karena itu, ibu profesional harus mempunyai prioritas waktu bersama anak untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.
  5. Stimulus anak sejak dini akan menentukan karakter anak selanjutnya.
4 hal yang dimiliki anak dan fitrah anak harus diketahui oleh setiap ibu. Mengapa demikian? Karena dari situlah ibu dapat menentukan cara yang tepat yang digunakan untuk mendidik anak sehingga fitrah anak bisa dioptimalkan dan dapat menunjang perkembangan anak baik kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.
Selain mendidik anak dengan profesional dan memahami cara mendidik anak yang tepat, untuk ibu profesional juga harus bisa mengelola keluarga, mandiri finansial dan bermanfaat bagi sesama. Beberapa hal ini dirangkum dalam tahapan menuju ibu profesional. Apa saja tahapannya? Berikut adalah tahapan menjadi ibu profesional.
1. Bunda Sayang
    Tahap bunda sayang merupakan tahap pertama untuk menjadi ibu profesional. Pada tahap ini yang perlu dimiliki oleh ibu profesional adalah memahami ilmu dasar mendidik anak, cara komunikasi dengan anak, dan memberikan stimulus untuk perkembangan anak seperti membaca, berhitung, motivasi, ekspresi kreatif, serta mandiri. Pada tahapan ini ibu bisa mengoptimalkan dirinya sebagai teladan bagi anak-anaknya seperti memberikan contoh kemandirian, disiplin dsb.
2. Bunda Cekatan
    Setelah ibu mampu mendidik anak dengan tepat, tahap selanjutnya adalah ibu harus pandai mengelola hal-hal yang berkaitan dengan keluarga seperti mengelola keuangan keluarga, safety riding, dan menata rumah yang elok. Tahap ini merupakan realisasi peran perempuan sebagai seorang perempuan, istri dan ibu. Dibutuhkan sikap yang cekatan pada tahapan ini. Oleh karena ittu, tahap ini dinamakan bunda cekatan.
3. Bunda Produktif
    Pada tahap ini seorang ibu diharapkan bisa menggali potensi kreativitas pada diri dan lingkungan baik dari segi ekonomi dan sosial sehingga bisa mandiri finansial tanpa meninggalkan anak dan keluarganya. Jika masing-masing ibu sudah mengetahui potensi kreativitas diri, bisa membangun jaringan produktif, komunitas-komunitas pembelajar dan industri komunitas.
4. Bunda Shaliha
    Setelah mampu mendidik anak, mengelola keluarga, mandiri finansial, seorang ibu diharapkan dapat berbagi ilmu dan pengalamannya kepada ibu-ibu yang lain serta bisa menggerakkan ibu dilingkungan sekitarnya sehingga selain bermanfaat untuk keluarga ibu juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Dari keempat tahapan tersebut diharapkan seorang ibu profesional mampu memiliki akhlak mulia. Bisa menjalankan perannya sebagai hamba Allah, anak bagi ortunya, istri, ibu dan masyarakat dengan baik.
Tahapan diatas dijabarkan dalam piramida ibu profesional yang terdiri dari :
  1. How to educate the children
  2. How to manage family
  3. How to be confidence
  4. How to continous improvement
  5. Noble attitude
Dari piramida ibu profesional akan memunculkan :
  1. Revitalisasi makna ibu
  2. Munculnya pendidikan dan pelatihan ibu profesional'
  3. Pengembangan sarana ibu profesional
  4. Jaringan kemandirian perempuan
Dan pada akhirnya ke 4 hal tersebut akan mendorong terwujudnya Nobel Attitude (akhlak mulia). Ibu bisa menjadi percaya diri kemudian bisa mengembangkan potensi diri, bisa mendidik anak dengan baik, mengelola keluarga dengan baik dan akhirnya akan membuat efek besar kepada ibu disekitar dan di lingkungan sekitar. Terlebih yang paling penting adalah menjadi pondasi negara yang baik.
MENDIDIK SATU IBU = MENDIDIK SATU GENERASI
"Be Profesional Rejeki Follow"
Materi kedua ini disampaikan oleh guru tercinta, founder IIP yaitu Ibu Septi Peni Wulandani di hari selasa, 25 Oktober 2016 melalui video.
semoga bermanfaat...salam pembelajar ^_^ 

Kamis, 20 Oktober 2016

Nice Home Work #1 Kelas Matrikulasi Ibu Profesional

     Nice Home Work merupakan penugasan yang diberikan pada kelas matrikulasi setelah materi disampaikan oleh fasilitator. Nice Home Work yang disingkat dengan NHW ini diberikan untuk menguatkan pemahaman peserta kelas matrikulasi terhadap materi yang telah disampaikan.
       Untuk materi pertama mengenai Adab-adab Menuntut Ilmu, fasilitator memberikan NHW berupa 4 pertanyaan yang wajib dijawab oleh peserta, termasuk saya.
    Pertanyaan dalam penugasan ini sekilas mudah tetapi bagi saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan perenungan tersendiri. Menurut saya, pertanyaan ini tidak sekedar pertanyaan tetapi mengingatkan kami peserta kelas matrikulasi tentang pemetaan tujuan-tujuan hidup.
Setelah merenung beberapa kali, akhirnya saya memberanikan diri untuk menuliskan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut.
1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan Anda tekuni di universitas kehidupan ini!
    Ilmu yang akan saya tekuni di universitas kehidupan ini adalah ilmu yang berkaitan dengan pendidikan. Sejak kecil sangat suka dengan kegiatan belajar-mengajar. Setelah lulus SMK, semakin termotivasi untuk menggeluti bidang pendidikan. Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu pendidikan di perguruan tinggi. 
2. Alasan terkuat apa yang Anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
    Alasan terkuat saya selain itu adalah passion saya, sejak dahulu niatan saya adalah mencari ridho Allah SWT dengan menanam amal jariyah di bidang ini. Saya ingin bermanfaat untuk orang lain melalui dunia pendidikan. Selain itu bagi saya mengajar sejatinya adalah belajar jadi dalam dunia pendidikan yang saya rasakan adalah suntikan-suntikan untuk terus semangat belajar. Apalagi dalam agama pun diperintahkan untuk menuntut ilmu dari sejak buaian hingga liang lahat.
3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan Anda rencanakan di bidang ini?
    Strategi saya dalam menuntut ilmu tentang pendidikan ini yaitu :
    - Mengikuti kelas-kelas atau seminar yang berkaitan dengan pendidikan
    - Membaca buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan
    - Membaca artikel-artikel yang berkaitan dengan pendidikan
    - Belajar dari guru-guru ahli di bidang pendidika
4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang Anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
    - Menaati tata tertib setiap majelis ilmu yang diikuti
    - Berusaha menghormati guru
    - Berusaha menjadi gelas kosong dalam menimba ilmu
    - Berusaha melaksanakan ilmu yang sudah didapat
    - Bersikap toleran dan lebih menghargai apapun pendapat orang lain dalam majelis ilmu
"Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia" -Institut Ibu Profesional

 
   

Rabu, 19 Oktober 2016

Resume Pertemuan #1 Kelas Matrikulasi IIP Jakarta Batch 2


Syukur Alhamdulillah ku ucapkan setelah sekian lama ku mencari komunitas ini di tanah rantau, akhirnya ku temukan juga. Institut Ibu Profesional, ya itulah komunitas yang aku cari-cari karena ingin sekali bergabung dan menimba ilmu bersama ibu-ibu profesional.
Tahun 2014 pertama kali aku mengenal Institut Ibu Profesional ini melalui blog. Saat itu pula rasanya ingin sekali bisa menimba ilmu di kelas-kelas IIP. Alhamdulillah akhirnya melalui perantara suami yang sudah terlebih dahulu mengenal Institut Ibu Profesional, beliau menginformasikan akan ada kelas matrikulasi. Tanpa pikir panjang dan ditambah dengan support suami yang begitu besar, akhirnya memutuskan untuk mengikuti kelas ini.
Setelah mengisi biodata dan membayar registrasi, akhirnya bisa bergabung di grup kelas matrikulasi ibu profesional. Satu per satu peserta kelas matrikulasi mulai memperkenalkan diri. Semua belum ada yang aku kenal. Meski demikian, dalam hatiku berharap semoga bisa diberi kesempatan untuk bersua dengan beliau-beliau para ibu profesional. Fasilitator pun mengumumkan bahwa selain ada kelas offline, juga akan ada kelas online. Ya Allah...rasanya senang sekali. Dalam hati, melalui kelas offline inilah aku berkesempatan untuk bersua dengan ibu-ibu profesional yang nantinya bisa belajar bersama mereka dan menjadi saudara di tanah rantau. Kelas matrikulasi ini dibagi dalam 8 pertemuan, 6 kali online dan 2 kali offline. Di kelas ini selain ada materi juga ada Nice Home Work yang kita namai NHW.
Kelas pun dibuka Senin, 17 Oktober 2016 secara offline dengan materi pertama mengenai Adab-Adab Menuntut Ilmu. Berikut resumenya.
Fasilitator: Dian Annuriah Rahmawati
Ketua kelas: Hastuti Sari Dewi
Koordinator Pekan 1: Yulmia Efni
ADAB MENUNTUT ILMU
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.
Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.
Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU. ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya. Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri.
Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab
menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?
*Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan*
Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari Ibunya.
1.      ADAB PADA DIRI SENDIRI
  • Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk. Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati. Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati. 
  • Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.
  • Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.
  • enuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.
  • Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk diamalkan.

2.      ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
  • Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.
  • Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.
  • Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.

       3.      ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
  •  Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari.
  • Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya. 
  • Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.
  • Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.
"Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat"
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...