Kamis, 23 Februari 2017

Games#2 Hari#1 Tantangan 10 Hari Kelas Bunda Sayang IIP

Assalamu'alaikum bunda pembelajar...
     Setelah melewati tantangan 10 hari pada materi #1 tentang komunikasi produktif dan mencoba mengaplikasikannya dalam komunikasi sehari-hari, kini pembelajaran kelas bunda sayang telah memasuki tahapan selanjutnya yaitu materi#2 yang membahas tentang kemandirian anak. Kemandirian memang sangatlah dibutuhkan oleh setiap individu karena tak selamanya semua hal yang harus dilakukan itu membutuhkan orang lain. Dalam hal ini secara spesifik adalah melatih kemandirian anak karena tidak selamanya anak bersama orang tua. Memang tak bisa dipungkiri sebagai makhluk sosial dalam beberapa hal kita tak bisa lepas dari orang lain tapi ada hal-hal yang harus kita lakukan sendiri. Oleh karena itu kemandirian perlu dilatih sejak dini agar menjadi kebiasaan sehingga anak bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri.
       Games#2 ini tentang kemandirian anak, tetapi karena kami masih berdua (anak masih di dalam kandungan) maka fokus kami adalah mengasah kemandirian kami berdua. Setelah berdiskusi dengan suami kami memutuskan untuk fokus melatih kemandirian dalam ketrampilan hidup, kemandirian psikososial dan kemandirian emosional.
Istri :
1. Kemandirian dalam ketrampilan hidup : memasak
  Memasak memang sudah menjadi tugas bagi seorang istri. Ketika kemaren malam berdiskusi dengan suami tentang kemandirian apa yang akan dilatih, suami memilih memasak. Memasak disini yang dimaksudkan adalah berlatih menu baru sehingga ketika suami meminta membuatkan sesuatu, istri bisa membuatkan, itu artinya tidak perlu repot jajan di luar.
2. Kemandirian psikososial : empati, bijak dalam menentukan sikap
    Saya merasa kemandirian psikososial saya perlu diasah karena seringkali dalam kehidupan sehari-hari dihadapkan pada permasalahan yang membutuhkan kebijaksanaan kita dalam bersikap atau mengambil keputusan.
3. Kemandirian emosional : pengendalian emosi
    Kemandirian emosional bagi saya pun sangat penting. Terutama dalam hal pengendalian egoisme diri. Seringkali ingin dimengerti tetapi jarang mengerti orang lain. Suami selalu mengajarkan untuk menurunkan egoisme melalui pengambilan sudut pandang dari orang lain saat mau melakukan sesuatu bukan hanya karena pembenaran terhadap kemauan diri sendiri.
Suami :
1. Kemandirian dalam ketrampilan hidup
    Karena kami beberapa bulan kedepan berencana LDM (Long Distance Marriage) untuk persiapan persalinan, maka suami harus mengerjakan segala pekerjaan rumah sendiri. Mulai dari mencuci dan menyetrika pakaian, membersihkan rumah, memasak dan mencuci piring dan pekerjaan rumah lainnya. Termasuk juga bangun subuh karena selama ini suami sangatlah butuh perjuangan untuk bisa bangun subuh sendiri. Seringnya saya yang bangun terlebih dahulu sehingga saat LDM suami harus bisa bangun subuh tanpa harus dibangunkan.
2. Kemandirian psikososial : bijak dalam bersikap
3. Kemandirian emosional : pengendalian emosi

Progess hari#1
Istri:
1. Kemandirian ketrampilan hidup
    Hari ini saya menjalankan tantangan dari suami untuk memasak menu baru dan saya mencoba dari camilan sederhana. Memanfaatkan singkong yang masih ada, saya membuat misro dan capcay untuk camilan suami sepulang kerja. Berbekal resep dari google, saya pun mencoba membuatnya dan alhamdulillah suami pun suka dan menghabiskannya.

2. Kemandirian psikososial
    Tantangan kemandirian psikososial di hari ini tadi saat dihadapkan pada hal yang membuat kita membuat keputusan yang tepat atau bijak dalam bersikap yaitu berkaitan dengan paket yang tak kunjung datang. Awalnya masih menunggu dan berharap paket segera datang tetapi paket sedari jumat sampai kamis hari ini tak jua datang, karena besuk saya berencana mudik dan itu artinya di rumah tidak ada orang sehingga kalau ada yang mengantar paketan tidak ada yang menerima, akhirnya saya putuskan untuk menghubungi pengirim dan akhirnya bisa menemukan jalan keluarnya.
3. Kemandirian emosional
    Masih berkaitan dengan kemandirian psikososial, tantangan ini muncul saat pihak dari perwakilan menanyakan rumah saya. Sudah saya jawab beberapa kali tetapi saat saya jelaskan rute rumah saya yang ternyata sebenarnya dekat dengan rumahnya, dia malah menjawab dengan nada tinggi dan meminta saya saja yang ke rumahnya, Spontan saya menghela nafas. Lalu perwakilan tadi menjelaskan kalau kemaren-kemaren tidak menemukan karena tidak ada yang tahu sehingga paketnya tidak dikirimkan. Dalam hati saya kenapa tidak telpon saja ke no HP saya, padahalkan disampul paketan dicantumkan nama saya. Emosi saya pun akhirnya mulai naik dan saya pun memasrahkan ke dia maunya bagaimana. Akhirnya bapaknya pun bilang mau mengantarkan ke rumah saya, Jadi saya memang harus berusaha ekstra untuk melatih kemandirian emosional ini.

Suami :
1. Kemandirian dalam ketrampilan hidup
  Berkaitan dengan ketrampilan hidup, hari ini suami menyetrika sendiri. Masalah menyetrika ini suami memang sudah terbiasa sendiri apalagi kehamilan saya yang semakin hari semakin besar sehingga tidak kuat untuk duduk menyetrika akhirnya pekerjaan ini dihandle oleh suami.
2. Kemandirian emosional
    Saat saya bercerita tentang rasa yang kurasakan saat menjelang LDM, suami berusaha mendengarkan dan memberikan respon yang menenangkan bagi saya. Suami lebih bisa menahan emosinya alias tegar dibandingkan saya yang bercerita sampai air mata meleleh, meskipun suami juga berkata kalau ia pun merasakan hal yang sama dengan apa yang ku rasa.

Itulah beberapa progess tentang kemandirian kami hari ini. Semoga kemandirian-kemandirian ini bisa terlatih dan menjadi kebiasaan seiring berjalannya waktu. Semangat berproses ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...