Assalamu'alaikum pembelajar...😊
Masih semangat belajar? Harus yak..hehe
Alhamdulillah kita bertemu kembali dalam materi kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional Jakarta. Tak terasa kelas matrikulasi yang diselenggarakan oleh IIP Jakarta sudah sampai pada pertemuan #7. Pertemuan demi pertemuan membuat peserta tersemangati untuk memperbaiki diri menuju impian menjadi ibu profesional kebanggan keluarga.
Seorang perempuan yang sudah memutuskan untuk menikah dan membangun keluarga bersama pasangan hidupnya pastilah akan menjalani peran sebagai ibu rumah tangga. Seperti yang sudah dijelaskan pada pertemuan #6, bahwa semua ibu sama-sama bekerja tetapi ada yang memutuskan untuk bekerja di ranah publik dan ada yang bekerja di ranah domestik (keluarga). Baik bekerja di ranah publik maupun domestik, keduanya memerlukan sebuah profesionalisme dalam penyelesaiannya. Karena apapun yang kita lakukan secara profesional, maka rejekipun akan mengikuti. "Be Profesional, Rejeki Follow", itu kata Ibu Septi Peni Wulandani Founder Institut Ibu Profesional.
Masing-masing orang sudah diatur rejekinya oleh Allah SWT, sehingga keyakinan dan usahalah yang harus diutamakan untuk menjemputnya. Baik ibu yang bekerja di ranah publik maupun di ranah domestik, masing-masing sudah memiliki rejeki sehingga tak perlu risau oleh hal itu. Meski seringkali ibu yang bekerja di ranah domestik di anggap tidak produktif, tidak bisa mandiri dan lain sebagainya sehingga menciutkan nyali bagi ibu yang mau memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada pertemuan #7 dalam kelas matrikulasi ini berjudul 'Rejeki Itu Pasti, Kemuliaan Harus Dicari'. Hal ini untuk kembali menguatkan nyali ibu rumah tangga untuk menjalankan perannya dan membuktikan bahwa menjadi ibu rumah tangga pun bisa mandiri dan produktif. Berikut ulasan materinya. Selamat membaca ...😊
REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI
Alhamdulillah setelah melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan” dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.
_Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR "_
Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati. Para Ibu di kelas Bunda Produktif memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki. Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada. Sang Maha Memberi Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”
_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya, demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_
Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah
_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_
Semua pengalaman para Ibu Profesional di Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.
“ Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI "
Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.
Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.
Maka
_Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang_
Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita. Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.
_Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya_
Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,



_Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya_
Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).
Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.
Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga, untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.
Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,
Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
_Sumber bacaan_:
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar