Rabu, 25 Januari 2017

Games#1 Hari#2 Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang IIP

Assalamu'alaikum bunda profesional...^_^
     Nah kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya mengaplikasikan komunikasi produktif di #hari2. Sebelum saya menuliskan cerita saya, ada kalimat yang saya kutip dari materi komunikasi produktif sebagai pemanasan awal 😊 . 
_Kata-kata membawa energi, maka pilihlah kata-kata. 
Ketika kita selalu berpikir positif, maka kata-kata yang keluar dari mulut kita juga kata-kata positif dan begitupun sebaliknya_ 

   Kalimat di atas sangat bermakna bagiku dan di #hari2 games#1, saya benar-benar merasakan efeknya. Seperti pada hari sebelumnya, saya dan suami duduk bersama dan mengobrol dengan santai saat makan malam (prinsip choose the right time). Karena bagi kami, waktu yang tepat dan nyaman untuk mengobrol adalah malam hari sepulang kerja dan pagi hari sebelum berangkat kerja.

   
       Pembicaraan malam ini dimulai oleh suami saya yang menceritakan tentang apa yang dialami hari ini. Kebetulan pembahasan malam ini tentang keluarga karena ternyata suami saat di kantor, di telepon keluarga di kampung yang mengabarkan tentang sesuatu hal. Kebiasaan suami jika tentang hal-hal yang menyangkut keluarga memang selalu bercerita ataupun meminta pendapat ke saya meskipun sebenarnya ia sudah punya keputusan dan bisa memutuskan sendiri. Alhamdulillahnya ia selalu memberikan kesempatan kepada saya untuk berpendapat dan akhirnya keputusan tak lagi menjadi keputusannya tetapi keputusan kita sehingga jika terjadi apa-apa tidak saling menyalahkan satu sama lain. Ini merupakan nikmat yang luar biasa bagiku karena Allah mengirimkan kepada saya pasangan yang bisa memahami dan menghargai keberadaan saya.
    Saya pun berusaha untuk memperhatikannya dengan menatap matanya (intensity of eye contact). Saat bercerita pun, saya perhatikan kalimat, intonasi dan gerakan tangannya suami semuanya bermain (prinsip 7-38-55). Di akhir cerita, sebelum ia memberikan kesempatan saya untuk menanggapi, ia menanyakan kepada saya terlebih dahulu apakah sudah memahami apa yang ia maksudkan (prinsip clear dan clarify).
    Sambil mendengarkan apa yang disampaikan suami, otak berasa berputar mencari kata yang tepat untuk menanggapi cerita suami saya karena setiap mau mengucapkan kata-kata teringat dengan kutipan materi yang saya tuliskan di awal. Jadi berusaha berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata. Akhirnya saatnya aku menanggapi cerita suami pun tiba. Saya pun berusaha menyusun kalimat yang singkat dan jelas. Alhamdulillah pembahasan pertama menemui titik terang dan menghasilkan satu keputusan.
     Selanjutnya saya menanyakan perkembangan tugas suami yang memang saya terlibat didalamnya untuk menawarkan bantuan lagi jika belum selesai, Nah pada pembahasan kedua ini sempat terjadi miss komunikasi karena maksud apa yang disampaikan suami dengan apa yang saya pahami berbeda. Saat itu saya menanyakan 'Bagaimana pengelompokkan bukunya, sudah sampai kategori apa?', dijawab oleh suami 'sudah sampai kategori leadership'. Saya melanjutkan pertanyaan lagi 'Alhamdulillah kalau begitu, berarti lebih mudah kan dengan cara yang baru?'. Suami pun menjawab, 'lebih mudah karena bukunya lebih sedikit'. Nah yang saya tangkap dari jawaban suami ini adalah memang kategori setelah leadership jumlah bukunya hanya sedikit sehingga mudah ditemukan di rak. Ternyata yang dimaksudkan suami saya, lebih sedikit bukunya bukan karena kategori leadership dan seterusnya memang lebih sedikit bukunya tetapi secara keseluruhan jumlah buku yang belum dikategorikan tinggal sedikit karena banyak buku yang sudah ditata sesuai dengan kategorinya.
    Dari penerapan komunikasi di #hari2, ada beberapa hal yang saya pelajari. Pertama saat berkomunikasi kita harus bersabar menunggu lawan bicara kita selesai menyampaikan pesannya, meskipun saat di tengah-tengah ia menyampaikan, kita sudah tahu kesimpulan akhirnya. Biarkan lawan bicara kita tetap menyelesaikannya sampai kalimat terakhir. Ini menjadi catatan penting bagi saya karena seringkali saya menanggapi pesan yang disampaikan oleh suami saya saat sudah menemukan kesimpulan dari pesan yang disampaikan walaupun belum selesai dan seringkali hal ini membuat suami merasa kecewa meskipun terkadang kesimpulannya benar tetapi tak jarang pula kesimpulan yang saya tangkap dari pesannya berbeda dengan kesimpulan yang ia maksudkan sehingga hal ini akan memunculkan kesalahpahaman yang akhirnya akan meninggikan intonasi suara saat menjawab dan membuat ekspresi wajah kucel seperti kertas di remas-remas 😌.  Nah pada malam hari ini, sebelum suami bercerita, ia mengingatkanku agar mendengarkan dulu sampai ia selesai bercerita, baru setelah ia selesai nanti akan diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Saat suami berkata demikian, jlebb rasanya. Benar-benar catatan penting bagi saya πŸ˜„. 
      Kedua, saya belajar tentang bagaimana kita berupaya untuk menyingkirkan egois saat kita berkomunikasi dan kita harus bertanggungjawab terhadap pernyataan yang kita sampaikan (Prinsip I'm responsible for my communication result). Seperti yang disampaikan pada materi komunikasi produktif, bahwa dalam berkomunikasi, bukan lagi berkutat pada pendapatku atau pendapatmu tetapi pendapat kita. Sehingga perasaan merasa benar dan kecenderungan untuk meninggikan intonasi suara saat terjadi ketidaksamaan persepsi bisa diminimalisir. Pelajaran kedua ini saya dapatkan saat terjadi ketidaksamaan persepsi pada pembahasan kedua obrolan saya dengan suami.
     Ketiga, pemilihan diksi yang tepat (kata-kata positif). Pelajaran ini saya dapatkan saat percakapan telah usai, suami melontarkan pertanyaan 'piringnya mau dicuci sekarang atau malam ini?' (karena obrolan terjadi saat makan malam). Pertanyaan ini membuatku mringis setelah mendengarnya..hehe. Karena secara tidak langsung dari pertanyaan ini sebenarnya meminta saya untuk segera mencuci piring. Tetapi dengan pertanyaan seperti ini, saya tidak merasa diperintah meskipun dilihat dari pilihannya ya harus segera dicuci. Nah itulah warna warni penyelesaian games#1 #hari2 di keluarga kami. Semoga tetap konsisten dan terpacu untuk terus memperbaiki pola komunikasi agar komunikasi produktif. Have a nice day bunda....salam semangat ^_^
#hari2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Scale Up Impact

Assalamu'alaikum Ibu Pembaharu... Pekan kemarin merupakan pekan terakhir perkuliahan di bunsal. Hampir 6 bulan menjalani perkuliahan ini...